Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja cemerlang PT Indosat Tbk. berpotensi terus mengilap setelah penjualan asset-aset menara.
Analis Henan Putihrai Steven Gunawan mengatakan kinerja kuartal IV/2021 Indosat masih akan sejalan dengan kuartal III/2021. Pasalnya kinerja perseroan melesat setelah menjual aset-aset berupa menara.
Meski demikian dari sisi bisnis seluler, Steven menilai kinerja masih akan terhadang oleh Average Revenue per User (ARPU). Menurutnya kenaikan ARPU masih sulit diperoleh setidaknya sampai akhir tahun, karena persaingan antar operator masih ketat.
“Persaingan bakal melonggar baru terjadi di tahun depan seiring terbentuknya entitas baru dari ISAT-Tri,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (28/10/2021). Sebagai informasi ARPU Indosat pada kuartal III/2021 dibandingkan kuartal II/2021 tercatat turun 1,3 persen.
Maka itu, ARPU kuartal IV/2021 akan relatif tidak berubah karena kontribusi sumbangan ARPU dari Tri belum dapat dinikmati Indosat. Namun Steven optimistis hasil merger akan berdampak positif pada laporan keuangan ISAT di tahun depan.
Sementara itu, manajemen emiten berkode saham ISAT itu menyatakan kinerja yang kuat berasal dari segmen selular dan segmen enterprise. Total pendapatan menjadi naik sebesar 12 persen year-on-year (YoY) menjadi sebesar Rp23,05 triliun.
Baca Juga
EBITDA ISAT ikut meningkat menjadi sebesar Rp10,38 triliun atau naik sebesar 22,7 persen yang merupakan kombinasi dari pertumbuhan top line dan optimalisasi biaya yang terukur.
Hal itu termasuk optimalisasi dalam kontrak-kontrak pemeliharaan jaringan dan kampanye pemasaran yang lebih efisien. EBITDA margin mencapai 45,1 persen pada kuartal III/2021. Laba bersih tercatat sebesar Rp5,8 triliun.
Selain itu, pelanggan Indosat Ooredoo meningkat sebesar 3,2 persen menjadi 62,3 juta pelanggan pada kuartal III/ 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.