Bisnis.com, JAKARTA - Emiten provider telekomunikasi, PT Indosat Tbk. (ISAT) terus melakukan serangkaian aksi korporasi sepanjang tahun ini yang memoles kinerjanya secara signifikan.
Aksi korporasi terbaru diisi soal tahap akhir merger dengan PT Tiga Telekomunikasi dan rencana penjualan sebagian besar sahamnya pada bisnis data center yang dimilikinya.
Director & Chief Operating Officer Indosat Vikram Sinha mengungkapkan merger yang sudah disepakati induk usaha Ooredoo dan Hutchinson ini akan berdampak positif bagi industri dan pelanggan dengan membawa nilai yang luar biasa dan pengalaman digital yang tinggi.
Dia menyebut pendapatan tahunan dari entitas hasil merger akan mencapai US$3 miliar dengan nilai perusahaan mencapai US$6 miliar.
"Pada September 2021 saya sudah mengatakan merger tengah ada pada proses persetujuan yang tengah dikerjakan secara seksama dengan semua pihak, termasuk regulator," urainya dalam paparan publik, Kamis (28/10/2021).
Kedua belah pihak tengah menyelesaikan seluruh persyaratan untuk merampungkan proses merger tersebut.
Baca Juga
Perusahaan hasil merger akan bernama Indosat Ooredoo Hutchinson dan tetap akan melantai di pasar modal Indonesia dengan menerbitkan saham baru untuk pemegang saham Hutchison 3 Indonesia.
Hasilnya, pemerintah Indonesia akan tetap memegang 9,6 persen saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memegang 10,8 persen, dan pemegang saham publik berkisar 14 persen.
Selain penyelesaian merger, mengutip Bloomberg, ISAT juga tengah menjajal penjualan sebagian besar sahamnya di bisnis data center yang dimilikinya. Diperkirakan harga penjualannya berubah dari berkisar Rp150--Rp200 miliar menjadi Rp200--250 miliar.
Pembeli pun sudah terpilih dengan Indosat tetap memegang saham minoritas di bisnis data center tersebut. Kabarnya, penjualan tersebut akan dirampungkan segera sebelum proses merger dengan Hutchison 3 rampung.
Saat ini, Indosat memiliki 3 titik data center yang berada di Jakarta Pusat seluas 700 meter persegi di Techno Park Tangerang 2.200 meter persegi, dan di Jatiluhur 2.200 meter persegi.
Sebelumnya, ISAT juga sudah menjual 4.247 menara. Indosat Ooredoo saat ini memiliki 62,3 juta pelanggan dan mengoperasikan 70.109 BTS 4G yang mencakup hampir 90 persen total populasi penduduk di Indonesia.
Dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, total pendapatan Indosat Ooredoo meningkat 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp23 triliun.
Pendapatan seluler naik 10,3 persen menjadi Rp18,8 triliun. EBITDA meningkat 22,7 persen mencapai Rp10,4 triliun dalam sembilan bulan tahun ini karena kombinasi pertumbuhan top-line dan fokus berkelanjutan pada efisiensi biaya operasional.
Ini membantu memberikan pertumbuhan margin EBITDA sebesar 4 bps secara tahunan, menjadi 45,1 persen. Indosat Ooredoo juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,8 triliun.
Indosat Ooredoo juga mencatatkan 62,3 juta pelanggan yang puas dan terlibat dalam sembilan bulan tahun 2021, meningkat 3,2 persen secara tahunan.
Pelanggan data 4G tumbuh menjadi 43 juta, meningkat 27 persen secara tahunan. Pendapatan Rata-rata per Pengguna (ARPU) ISAT meningkat sebesar 7,9 persen secara tahunan menjadi Rp34.200, terutama didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam lalu lintas data, yang naik 39,2 persen secara tahunan.