Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

BEI Pasang Target Pertumbuhan Investor 30 Persen Tahun Depan

Jumlah investor di pasar modal saat ini mencapai 6,6 juta atau naik 69 persen dibandingkan dengan akhir 2020 sebesar 3,8 juta.
Pandu Gumilar
Pandu Gumilar - Bisnis.com 27 Oktober 2021  |  16:30 WIB
BEI Pasang Target Pertumbuhan Investor 30 Persen Tahun Depan
Jajaran direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2021 pada Rabu (27/10/2021) - Dok. BEI

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia menargetkan pertumbuhan jumlah investor hingga 30 persen pada tahun 2022 mendatang.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan perseroan bakal menargetkan pertumbuhan investor hingga 30 persen pada tahun depan. Adapun, besaran final tergantung dari jumlah investor pada akhir tahun nanti.

“Target [pertumbuhan investor] tahun depan kurang lebih sama dengan tahun ini sebesar 30 persen dari posisi akhir 2021,” katanya pada Rabu (27/10/2021).

Hasan mengatakan jumlah investor di pasar modal saat ini mencapai 6,6 juta atau naik 69 persen dibandingkan dengan akhir 2020 sebesar 3,8 juta. Adapun jumlah peningkatan investor saham mencapai 81 persen tahun ini.

“[Terdapat] pertumbuhan sekitar 10 persen per bulan. Kami harap angka ini tetap stabil setiap bulan,” ungkapnya.

Selain itu, Bursa tengah mengembangkan indeks anyar. Kemungkinan indeks tersebut akan meluncur pada tahun depan.

Menurutnya indeks anyar itu akan melengkapi indeks-indeks yang sebelumnya telah ada. Dia membeberkan indeks anyar akan bersifat tematis seperti syariah atau ESG. Sebab kedua hal tersebut kini tengah menjadi sebuah tren.

“Kami sedang dalam pembahasan final dengan yayasan kehati yang untuk menerbitkan indeks bersama mereka. [Kemungkinan] ada satu atau dua indeks ESG baru,” katanya.

Selain indeks, Bursa akan fokus dalam pengembangan beberapa hal. Diantaranya adalah pengayaan produk data informasi Kebursaan, enhancement pada Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) untuk mendukung pengembangan perdagangan Efek Non-Ekuitas, enhancement Taksonomi dan Sistem XBRL, pengembangan produk Derivatif dan Waran Terstruktur, enhancement Sistem e-IPO untuk mendukung proses Penawaran Umum, hingga pengembangan Papan Pemantauan Khusus sebagai bentuk perlindungan investor.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bursa efek indonesia investor
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top