Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk. mencatatkan pertumbuhan kinerja positif hingga akhir September 2021.
Dalam laporan keuangan kuartal III/2021, Selasa (26/10/2021) emiten berkode saham FASW ini mencetak penjualan bersih senilai Rp8,65 triliun. Penjualan bersih ini tumbuh signifikan 50,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,76 triliun.
Segmen penjualan perseroan tercatat didominasi oleh penjualan dalam negeri yang melesat 79,2 persen mencapai Rp6,92 triliun, dari Rp3,86 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Sementara, penjualan perseroan ke luar negeri tercatat mengalami tekanan di Asia yang terkoreksi 9,15 persen menjadi Rp1,7 triliun dari Rp1,8 triliun secara tahunan. Penjualan perseroan ke Afrika pun mengalami tekanan 19,5 persen menjadi Rp3,13 miliar, dari Rp3,89 miliar yoy.
Sebaliknya, penjualan perseroan ke Timur Tengah meningkat signifikan 47,79 persen menjadi Rp20,38 miliar, dari Rp13,79 miliar secara tahunan.
Sejalan dengan peningkatan penjualan tersebut, beban pokok penjualan FASW juga ikut naik 53,25 persen menjadi Rp7,4 triliun pada kuartal III/2021, dari Rp4,83 triliun di kuartal III/2020.
Meski beban pokok penjualan naik, perseroan masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba bruto 34,7 persen menjadi Rp1,25 triliun, dibandingkan Rp928 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Tumbuhnya kinerja penjualan perseroan ini mampu mengerek laba bersih FASW. Hingga akhir September 2021, perseroan mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp507,2 miliar, naik 121,87 persen dari Rp228,6 miliar secara tahunan.
Adapun hingga kuartal III/2021 perseroan mencatatkan jumlah aset senilai Rp13,17 triliun, naik dibandingkan dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp11,5 triliun.
Jumlah liabilitas perseroan juga tercatat meningkat menjadi Rp8,24 triliun di akhir September 2021, dari Rp6,93 triliun di akhir tahun 2020. Sedangkan jumlah ekuitas perseroan tercatat meningkat menjadi Rp4,92 triliun di 30 September 2021, dari Rp4,58 triliun di Desember 2020.