Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang sembilan bulan pertama di tahun 2021.
Dalam laporan keuangannya yang terbit hari ini, Senin (25/10/2021), Kalbe Farma mencatatkan penjualan mencapai Rp19,09 triliun, naik 11,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,09 triliun.
Divisi Distribusi dan Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 23,9 persen dari Rp5,49 triliun menjadi Rp6,81 triliun, serta menyumbang 35,7 persen terhadap total penjualan bersih perseroan.
Divisi Obat Resep emiten berkode saham KLBF ini juga membukukan peningkatan penjualan sebesar 11,2 persen dari Rp3,77 triliun menjadi Rp4,19 triliun, serta menyumbang 21,9 persen dari total penjualan bersih KLBF.
Selanjutnya, Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 7,6 persen menjadi Rp2,91 triliun dengan kontribusi sebesar 15,3 persen terhadap total penjualan bersih perseroan.
Penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp5,17 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2021, mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 1,1 persen dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 27,1 persen dari total penjualan bersih Kalbe di sembilan bulan pertama tahun 2021.
Baca Juga
Dengan peningkatan pendapatan tersebut, laba usaha KLBF meningkat 11 persen menjadi Rp2,84 triliun di kuartal III/2021, dengan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,9 persen.
Laba sebelum pajak penghasilan di kuartal III/2021 juga tumbuh sebesar 10,7 persen menjadi Rp2,97 triliun, dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,6 persen, stabil dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara, laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp2,28 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2021, naik 12,8 persen dibandingkan Rp2,02 triliun di periode yang sama di tahun sebelumnya.
Manajemen KLBF dalam keterangan resminya mengatakan, pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih, terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi pada kegiatan operasional.
Adapun hingga 30 September 2021, total aset perseroan tercatat meningkat menjadi Rp24,26 triliun, dari Rp22,56 triliun per 31 Desember 2020.
Sementara, total liabilitas perseroan tercatat turun tipis menjadi Rp4,27 triliun di akhir kuartal III/2021, dari Rp4,28 triliun di akhir 2020. Total ekuitas perseroan tumbuh menjadi Rp19,99 triliun di akhir September 2021, dari Rp18,27 triliun di akhir Desember 2020.