Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) optimistis akan meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih double digit hingga kuartal III/2021.
Kinerja yang baik di berbagai lini bisnis perusahaan dan efisiensi operasional yang tepat diharapkan mampu berkontribusi kepada pertumbuhan di atas 10 persen untuk estimasi tahun 2021. Sebelumnya, perusahaan telah menetapkan target pertumbuhan sebesar 7 persen - 10 sepanjang 2021 dengan melihat kinerja semester I/2021.
Bernadus Karmin Winata, Direktur Kalbe Farma, mengungkapkan KLBF terus melakukan inovasi produk dan layanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai dari produk yang bersifat preventif, kuratif, diagnostik bahkan digital platform yang ditujukan baik untuk B2B atau B2C.
“Inovasi itu yang membuat Kalbe optimistis dapat mencapai pertumbuhan tahun ini menjadi double digit,” katanya, Jumat (15/10/2021).
Bernadus menambahkan strategi inovasi setiap lini bisnis disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Semisal untuk lini bisnis obat resep, Kalbe terus mengembangman inovasi obat biologi dan onlologi termasuk pengembangan vaksin, melakan peningkatan kontribusi obat generin di e-katalog serta peningkatan layanan tes diagnostik untuk personal therapy.
Di lini bisnis distribusi dan logistik, Kalbe terus mengembangkan platform digital seperti EMOS dan MOSTRANS serta melengkapi fasilitas produksi lokal untuk produk benang bedah (suture).
Baca Juga
Lini bisnis lainnya yakni produk kesehatan, Kalbe memperkuat portofolio produk vitamin, suplemen dan herbal serta pengembangan ekosistem jahe merah. Sedangkan lini bisnis Nutrisi, Kalbe mengembangkan produk nutrisi yang terjangkau serta produk medical nutrition untuk kebutuhan nutrisi khusus.
Pada akhirnya, seluruh inisiatif Kalbe tersebut diarahkan untuk memberikan akses produk dan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Indonesia, dan mendukung pertumbuhan perseroan secara berkelanjutan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia Jumat (30/7/2021), emiten bersandi KLBF ini mencetak pendapatan Rp12,37 triliun meningkat 6,6 persen dari Rp11,6 triliun pada periode semester I/2020.
Beban pokok penjualan juga meningkat menjadi Rp6,97 triliun dari Rp6,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Walhasil, laba kotor tercatat Rp5,39 triliun naik tipis dari Rp5,25 triliun pada paruh pertama tahun lalu.
Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp1,49 triliun naik 7,93 persen dari Rp1,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu.