Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Ritel Masih Belum Pulih, UNVR Jaga Laba Positif

Pada kuartal III/2021, UNVR berhasil menangguk penjualan bersih sebesar Rp30 triliun.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Ira Noviarti dalam paparan publik perseroan, Rabu (1/9/2021)./Dwi Nicken Tari
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Ira Noviarti dalam paparan publik perseroan, Rabu (1/9/2021)./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA- PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencatatkan kinerja positif pada Kuartal III/2021 meski di tengah kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang ketat. Meski pertumbuhan penjualan domestik melambat 7,4%, Unilever tetap berhasil mencatat penjualan bersih Rp30 triliun. Kategori foods & refreshment jadi penopang utama dengan pertumbuhan penjualan sebesar 9,8%.

Ira Noviarti, Presiden Direktur UNVR menjelaskan bahwa PPKM darurat pada kuartal III/2021 memberikan pengaruh yang tidak dihadapi pada kuartal sebelumnya. Meski begitu perseroan tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,4 triliun. “Selain itu, kenaikan harga komoditas juga masih berlanjut dan semakin mempengaruhi biaya produk. Berbagai tantangan tersebut mempengaruhi konsumen dalam pemilihan pola konsumsi di berbagai kategori, dan mempengaruhi tingkat pertumbuhan perseroan,” tambah Ira sebagaimana tertulis dalam Siaran Pers pada Kamis (21/10/2021).

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto menilai secara umum kinerja industri FMCG masih tertekan pandemi. Meski juga terdampak, bisnis Unilever tetap tumbuh meraih laba bersih Rp4,4 Triliun. "Kalau dilihat di Q2/2021 dan Q3/2021 sebenarnya stabil dan terkoreksi dibanding tahun lalu. Jadi jelas situasi pandemi cukup mempengaruhi kinerja UNVR," ucap Natalia.

Natalia menambahkan, perlu perubahan strategi menyambut momentum tren pemulihan ekonomi, misal produk baru, fokus ke segmen tertentu. UNVR perlu fokus pada segmentasi yang sedang tumbuh seperti kelompok milenial melalui bauran channel dan strategi lokapasar yang menyasar populasi yang luas.

Sejalan dengan hal tersebut Ira menegaskan bahwa perseroan memilih bauran strategi yang terintegrasi dengan inovasi, penentuan harga, serta perluasan cakupan potensi konsumen di pasar digital. Seluruh pilihan tersebut didukung dengan otomasi dalam sistem operasi yang berbasis data. Harapannya Unilever bisa lebih menjawab kebutuhan pasar, dan tetap kompetitif.

Pertama, dengan memperkuat potensi dari brand-brand besar yang dimiliki Unilever melalui inovasi yang terdepan. Kedua, dengan memperluas dan memperkaya portofolio ke value dan premium segment. Ketiga, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce). Keempat, memimpin pada digital & data driven capabilities. Kelima, dengan tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Roy Mandey dalam diskusi interaktif menjelaskan saat ini kondisi pasar ritel masih dalam pemulihan, dan belum ada ekspansi pasar yang signifikan, hal ini ditandai dengan seluruh pusat perbelanjaan masih menunggu momentum pemulihan agar dapat beroperasi secara optimal melayani masyarakat.

“Pemulihan pasar ritel baru akan optimal pada Q2/2022 dengan kondisi saat ini telah ada relaksasi di berbagai aktivitas masyarakat dan sektor ritel mulai bergelora, Namun, daya beli masyarakat masih belum sepenuhnya pulih. Apabila kelompok konsumen keluarga bisa memulai mobilitas, ini akan jadi stimulus positif terkait dengan konsumsi masyarakat,” jelas Roy

Di samping itu, Roy mengamati adanya pergerakan di sektor ritel modern kecil di wilayah-wilayah baru yang merupakan pertanda pemulihan. Secara umum, semua produsen dalam posisi menahan ekspansi dan hal tersebut yang menjadi dasar mengapa pasar belum menunjukan tren pertumbuhan yang signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper