Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan Senin (18/10/2021) waktu setempat dengan bervariasi, di mana S&P 500 dan Nasdaq melonjak untuk hari keempat berturut-turut.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (19/10/2021), Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,10 persen ke level 35.258,61, sementara S&P 500 menguat 0,34 persen ke 4.486,46, sedangkan Nasdaq naik 0,84 persen ke 15.021,81.
Investor mempertimbangkan kekhawatiran atas kenaikan inflasi terhadap harapan bahwa lebih banyak perusahaan akan mengikuti jejak bank-bank besar pekan lalu dan membukukan hasil pendapatan kuartalan yang kuat.
Dow Jones mengakhiri sesi sedikit lebih rendah karena saham Disney turun 3 persen. Pergerakan saham di bursa AS terjadi di tengah penurunan saham di luar negeri setelah China melaporkan tingkat pertumbuhan PDB paling lambat sejak tahun lalu untuk kuartal ketiga.
Perlambatan ekonomi China dipengaruhi kekurangan energi dan gejolak sektor properti menyeret turun aktivitas ekonomi negara tersebut. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melayang di level tertinggi sejak 2014, dan benchmark imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menembus kembali di atas 1,6 persen.
Pekan ini, investor menantikan serangkaian hasil pendapatan perusahaan. Laporan ini akan membantu menawarkan lebih banyak gambaran tentang bagaimana perusahaan di berbagai industri telah menavigasi tren inflasi, kelangkaan tenaga kerja yang meluas, dan gangguan terkait virus yang masih ada.
Pernyataan dari beberapa eksekutif semakin menegaskan bobot masalah ini. CEO Fastenal (FAST) Daniel Florness mengatakan pada pemaparan laporan pendapatan minggu lalu bahwa "inflasi produk dan biaya pengiriman tidak hanya tinggi, itu sangat tinggi."
Kendati demikian, awal yang kuat untuk musim pendapatan minggu lalu membantu memicu optimisme bahwa laba para emiten bertahan lebih kuat daripada yang diantisipasi secara keseluruhan, bahkan dalam menghadapi berbagai tantangan terkait pasokan.
Bank-bank besar dari Morgan Stanley (MS) hingga Bank of America (BAC) dan Goldman Sachs (GS) dengan mudah melampaui perkiraan dalam hasil kuartal ketiga mereka minggu lalu, dan banyak dari eksekutif perusahaan ini mengeluarkan penilaian optimis tentang keadaan konsumen AS, atau mesin permintaan ekonomi AS.
Pernyataan ini telah membantu menegaskan tren yang terlihat dalam data ekonomi baru-baru ini, dengan penjualan ritel AS secara tak terduga membukukan kenaikan bulanan sebesar 0,9 persen pada September 2021.
“Kita memulai minggu ini dengan sangat kuat. Bank-bank telah melakukan dengan baik ... Itu mulai meredakan sedikit kekhawatiran orang, terutama ketika Anda memiliki CEO bank yang mengatakan bahwa konsumen terlihat kuat," kata Victoria Fernandez, Crossmark Global Investments kepala strategi pasar, kepada Yahoo Finance Live.