Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bertahan di Level 6.600 pada Sesi I, Investor Borong Saham BBCA dan BMRI

IHSG parkir pada posisi 6.600 di akhir sesi I, naik 1,04 persen atau 68,1 poin.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (14/10/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.600 di akhir sesi I, naik 1,04 persen atau 68,1 poin.

Tercatat, 268 saham menguat, 231 saham melemah dan 151saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign buy sebesar Rp1,18 triliun

Saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) tercatat menjadi top gainers teratas dengan penguatan 13,64 persen ke level 125 disusul oleh PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dengan kenaikan 11,05 persen.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp244,9 miliar, atau terbanyak hingga penutupan sesi I. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp130,3 miliar dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp120,2 miliar.

Sebelumnya, Analis Teknikal NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menjelaskan Wall Street berhasil rebound pada penutupan kemarin (13/10/2021), dipimpin oleh indeks Nasdaq yang naik 0,73 persen.

Rilis notulen rapat the Federal Reserve periode September menunjukkan sebagian besar pejabat bank sentral melihat bahwa proses tapering akan dimulai pada pertengahan November.

Sementara itu, inflasi AS bulan lalu tercatat naik 0,4 persen; sehingga secara tahunan posisi IHK berada pada level 5,4 persen.

Dari dalam negeri, penguatan harga pada saham-saham big caps kembali menopang kenaikan IHSG sebesar 0,78 persen.

Emiten-emiten blue chips di sektor perbankan dan barang konsumsi mengalami penguatan signfikan di tengah aksi net buy asing senilai Rp1,2 triliun.

"Untuk hari ini, indeks acuan akan mencoba untuk naik ke rentang konsolidasi yang lebih tinggi dengan proyeksi pergerakan di 6.500-6.650," ujarnya dalam riset, Kamis (14/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper