Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. optimistis target nilai kontrak baru Rp25 triliun dapat tercapai jelang akhir tahun.
Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto menyampaikan saat ini perseroan tengah mengikuti sejumlah proses tender untuk merealisasikan target kontrak baru tersebut.
“Adhi saat ini tengah mengikuti proses tender untuk beberapa proyek perkeretaapian, infrastruktur, gedung, serta proyek lainnya,” tulis Farid dalam siaran pers, Kamis (14/10/2021).
Adapun, emiten dengan kode saham ADHI tersebut menargetkan kenaikan capaian kontrak baru sebesar 20 persen-25 persen pada tahun ini atau sebesar-besarnya Rp25 triliun.
Hingga akhir September 2021, ADHI telah mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp11,3 triliun atau naik 82,3 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu Rp6,2 triliun.
Nilai kontrak baru ADHI pada periode sembilan bulan pertama tahun ini telah mencapai 45,2 persen dari target yang ditetapkan.
Baca Juga
Lebih lanjut, kontrak baru tersebut didapatkan ADHI dari berbagai lini bisnis yaitu konstruksi 91 persen, properti 8 persen, dan sisanya lini lainnya.
Dilihat dari tipe pekerjaa, kontrak baru yang didapatkan ADHI sejauh ini terdiri dari proyek gedung 27 persen, jalan dan jembatan 32 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya 41 persen.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru ADHI yang bersumber dari pemerintah sebesar 34 persen, sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 10 persen, sementara proyek kepemilikian swasta/lainnya sebesar 56 persen.