Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berhasil Lolos dari ARB, Saham Bukalapak (BUKA) Dilego Investor Asing

Pada perdagangan Rabu (13/10/2021), saham emiten berkode saham BUKA itu ditutup pada level Rp695.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Bukalapak.com Tbk. berhasil keluar dari zona auto reject bawah pada level Rp685.

Pada perdagangan Rabu (13/10/2021), saham emiten berkode saham BUKA itu ditutup pada level Rp695. Turun 40 poin atau sebesar 5,44 persen dibandingkan dengan harga pembukaan Rp735 per saham.

Saham BUKA sempat menyentuh area ARB pada level Rp685 ketika sesi kedua perdagangan dibuka. Meski demikian, saham emiten teknologi itu berhasil memantul kembali sebelum penutupan.

Investor memperdagangkan saham BUKA sebanyak 44.594 kali dengan nilai mencapai Rp671,44 miliar. Sementara itu, investor asing tercatat melepas dengan net sell sebesar Rp124,9 miliar.

Pada hari sebelumnya, BUKA mengalami ARB ke level Rp735 per saham.

Emiten berkode saham BUKA itu terkoreksi 6,37 persen atau turun 50 poin pada Selasa (12/11/2021). Emiten teknologi ini ditransaksikan sebanyak 46.071 kali dengan volume saham yang beredar 374 miliar.

Adapun nilai transaksi itu diperkirakan mencapai Rp374,88 miliar. Investor asing pun tercatat melakukan net sell hingga Rp22,62 miliar. Dengan demikian Rp735 menjadi level terendah Bukalapak sejak mencatatkan saham di pasar modal.

Sejak IPO pada Agustus lalu, Bukalapak telah terkoreksi sebesar Rp13,52 persen. Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan saham BUKA sedang mengalami tekanan.

“Iya memang sudah mulai ada tekanan. Memang beberapa hari terakhir market lagi rotasi ke saham-saham blue chip,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (12/11/2021).

Jimmy menambahkan selain Bukalapak, saham-saham bank digital juga mengalami tekanan serupa. Meski demikian, Jimmy masih optimistis saham perseroan bisa mengalami rebound.

Dia berharap kinerja kuartal III/2021 Bukalapak bisa membaik. Dengan begitu bisa menjadi sentiment positif bagi pergerakan harga sahamnya.

“Nanti kalau terjadi rotasi sektor ke teknologi lagi, mungkin saat mendekati IPO GoTo harusnya bisa ada sentimen bagus lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper