Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Tembus 6.500, IHSG Malah Ditutup Terkoreksi! MPPA Dibanting

Sebanyak 247 saham ditutup menguat, 269 saham terkoreksi, sedangkan 145 saham terpantau stagnan hingga akhir perdagangan hari ini.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,34 persen pada Senin (11/10/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.459 turun 22 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Pada awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 6.482 dengan level terendah 6.451 dan level tertinggi 6.506 pada hari ini.

Ketika penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp15,40 triliun dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebesar Rp712,09 miliar.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 247 saham ditutup menguat, 269 saham terkoreksi, sedangkan 145 saham terpantau stagnan hingga akhir perdagangan hari ini.

Beberapa saham terpantau terkoreksi akibat dilepas investor asing. Diantaranya adalah MPPA 6,67 persen yang terkena auto reject bawah (ARB), SMGR 2,48 persen dan ASII 2,12 persen.

Saham BBRI menjadi yang paling aktif diborong asing dengan net foreign buy Rp245 miliar, disusul saham BMRI yang dikoleksi asing Rp151,6 miliar. 

Sebelumnya William Surya Wijaya CEO Indosurya Bersinar Sekuritas memperkirakan rentang pergerakan IHSG sekitar 6.336 hingga 6.542 pada hari ini. 

"Kenaikan indeks menyambut rilis data kuartal ketiga dan merespon kinerja emiten semester satu terlihat cukup serius dibarengi oleh capital inflow yang kembali terjadi walapun belum secara signifikan, mengingat kondisi perekonomian secara global dan regional yang masih berjalan cukup lambat, hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi IHSG," jelasnya dalam riset, Senin (11/10/2022).

Di sisi lain, harga komoditas terutama batu bara yang sudah naik tinggi memiliki potensi besar untuk berbalik arah. Hal ini dapat memberikan dampak terhadap emiten yang berkaitan dengan batu bara. Akhirnya, juga berpengaruh terhadap pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper