Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia akan meminta laporan keuangan proforma lima tahun ke depan pada calon anggota bursa (AB) baru.
Dalam rancangan Peraturan Nomor III-A Tentang Keanggotan Bursa, operator pasar modal itu mewajibkan anggota bursa (AB) memiliki rencana kerja dan laporan keuangan proforma perusahaan paling sedikit untuk 5 tahun ke depan
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan langkah itu merupakan salah satu upaya untuk melakukan beberapa perubahan dan penyesuaian di lantai bursa.
Laksono mengakui, ketentuan pelaporan proforma laporan keuangan 5 tahun merupakan cara BEI untuk menyaring calon AB yang akan bergabung.
“Proforma laporan keuangan 5 tahun ke depan agar bursa dapat menilai going concern perusahaan, serta dapat menilai keseriusan calon AB dalam mengembangkan bisnisnya,” katanya belum lama ini.
Sementara itu, Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Iwanho menilai rentang waktu kewajiban memberikan laporan proforma untuk lima tahun ke depan, terlalu jauh. Sebab, kondisi pasar pasar modal sangat dinamis sehingga proyeksi yang disampaikan bisa saja menjadi bias.
Baca Juga
Selain itu, poin tersebut juga berpotensi tidak memberikan informasi yang dapat dijadikan acuan yang tepat. Dia mengatakan dalam satu tahun ke depan, terdapat potensi munculnya beragam sentimen yang mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti perubahan pandemi, kemajuan teknologi finansial, dan lain sebagainya.
Sebagai informasi pada tahun ini BEI telah mencabut tiga Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB). Dua di antaranya dicabut berdasarkan ketentuan III.1.2 dan III.2.1 Peraturan Bursa Nomor III-G tentang Suspensi dan Pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa, yaitu PT OSO Sekuritas Indonesia pada 5 Februari 2021 dan PT Kresna Sekuritas pada 28 Juli 2021.
Sementara untuk PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia terjadi lantaran perseroan meminta kepada Bursa terkait penghentian bisnis broker di Indonesia.
Hal serupa juga pernah dilakukan PT Deutsche Sekuritas Indonesia pada tahun lalu. Baru-baru ini pun, PT Batavia Prosperindo Sekuritas mengakhiri bisnis brokernya. Mereka secara sukarela memutuskan untuk mengembalikan SPAB kepada bursa.
Bila ditotal sejak 2018 BEI telah mencabut 11 SPAB, tetapi hanya memberikan SPAB kepada satu anggota baru yaitu PT Verdhana Sekuritas Indonesia.