Bisnis.com, JAKARTA – Pipa pencatatan saham Bursa Efek Indonesia dipenuhi oleh 14 perusahaan dengan aset jumbo.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai dengan 1 Oktober mayoritas calon emiten merupakan perusahaan dengan aset berskala berskala besar.
Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline saham merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 maka ada 14 perusahaan aset skala besar dengan nilai di atas Rp250 miliar.
Lalu, dua perusahaan aset skala kecil dengan nilai di bawah Rp50 miliar serta delapan perusahaan aset skala menengah dengan nilai antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Nyoman mengatakan total calon emiten yang tengah mengantre ada 24 perusahaan. Selain itu, dua diantaranya merupakan anak perusahaan BUMN.
Selain itu, terdapat 12 perusahaan sektor konsumer yang berada dalam pipeline BEI. Lima perusahaan berasal dari sektor consumer non-cyclicals dan tujuh perusahaan dari sektor consumer cyclicals.
Terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan OJK telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2.
Selain sektor konsumer, emiten sektor lain juga ikut menyemarakkan pipa pencatatan. Rincian sektor perusahaan dalam pipeline saham adalah sebagai berikut:
- 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials
- 2 Perusahaan dari sektor Industrials
- 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics
- 1 Perusahaan dari sektor Technology
- 3 Perusahaan dari sektor Energy
- 1 Perusahaan dari sektor Financials
- 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
- 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures