Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Batu Bara Hot, IHSG Dibuka Ngegas!

Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat di level 6.241,557.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau dibuka menguat perdagangan hari ini, Senin (4/10/2021) seiring dengan masuknya investor asing dan penguatan saham-saham batu bara.

Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat di level 6.241,557. IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada 6.242,62 setelah pembukaan.

Tercatat, sebanyak 145 saham menguat, 220 stagnan, serta 24 di antaranya mengalami pelemahan. Kapitalisasi pasar terpantau sebesar Rp7.687,59 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi saham terbanyak yang dibeli oleh investor asing pada sesi perdagangan hari ini, dengan nilai beli bersih sebesar Rp27,5 miliar hingga pukul 09.02 WIB.

Sementara itu, sejumlah saham batu bara menjadi top gainers hingga pukul 09.09 WIB, dimana saham BUMI naik 10,29 persen, INDY 9,46 persen, BOSS 7 persen.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menyebut, bursa saham AS mengawali bulan Oktober (01/10) di zona hijau, dengan kenaikan signifikan pada ketiga indeks utama.

"Pasar mendapatkan sentimen positif dari kabar obat eksperimental Covid-19 buatan Merck & Co yang dapat mengurangi tingkat kematian dan hospitalisasi hingga 50 persen," tulis Dimas dalam publikasi risetnya.

Selain itu, investor juga tengah mencermati perkembangan negosiasi paket stimulus infrastruktur yang tengah menjadi perdebatan di parlemen AS.

Sementara dari dalam negeri, meski terkoreksi di akhir pekan lalu, IHSG masih mampu membukukan penguatan mingguan sebesar 1,37 persen. Sektor energi menjadi pendorong utama dengan kenaikan 17,76 persen, seiring sentimen krisis energi di China yang mengangkat harga komoditas.

"Memasuki pekan baru, IHSG akan berusaha untuk mempertahankan rentang konsolidasi yang lebih tinggi di atas level 6.200," kata NH Korindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper