Bisnis.com, JAKARTA — PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) atau EMP meraih fasilitas pinjaman senilai US$55 juta dari Deutsche Bank AG cabang Singapura untuk mendanai produksi aset gas Bentu.
Pinjaman tersebut memiliki tingkat bunga LOBOR 1 bulan + 6 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada 30 Juli 2025.
Direktur dan CFO Energi Mega Persada Edoardus Ardianto mengatakan fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali pinjaman yang jatuh tempo dan untuk mendanai pertumbuhan produksi dari aset gas Bentu di Riau, Sumatra.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Blok Bentu telah menunjukkan peningkatan produksi yang cukup baik. Rata-rata produksi harian gas Bentu tercatat sebesar 61 juta kaki kubik gas per hari pada 2019, 75 juta kaki kubik gas per hari pada 2020, dan 80 juta kaki kubik gas pada semester I/2021," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9/2021).
CEO Energi Mega Persada Syailendra Bakrie menambahkan, perseroan tetap berkomitmen mengembangkan bisnis melalui akuisisi aset baru dan melalui pertumbuhan produksi dari portofolio yang ada.
Pada paruh pertama tahun ini, ENRG membukukan penurunan laba bersih sebanyak 53 persen ke US$12,85 juta dari sebelumnya untung US$ 27,34 juta.
Baca Juga
Namun, penjualan bersih tercatat naik sebanyak 11,68 persen menjadi US$166,31 juta dibanding raihan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$148,92 juta.
Pada hari ini, saham ENRG tercatat turun tipis 1 poin atau 0,78 persen ke 128. Sepanjang hari sahamnya bergerak di kisaran 128 - 132. Meski turun, saham ENRG membukukan net buy oleh investor asing senilai Rp727,67 juta.
Secara year on year (yoy) harga sahamnya tumbuh signifikan 116,95 persen. Namun, secara year to date (ytd) sahamnya melorot 0,78 persen.