Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Loyo ke 6.120, Asing Lego Saham UNTR & BBRI

Pada awal perdagangan, tercatat total transaksi mencapai Rp898,44 miliar dengan nilai beli bersih atau net but investor asing sebesar Rp29,88 miliar.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi 0,03 persen pada hari Selasa (28/9/2021) pukul 09.06 WIB.  

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau bergerak ke level 6.120 terkoreksi 1,6 poin. Pada awal perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran terendah 6.117 sampai dengan level tertinggi 6.128. 

Pada pembukaan, tercatat total transaksi mencapai Rp898,44 miliar dengan nilai beli bersih atau net but investor asing sebesar Rp29,88 miliar.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 160 saham dibuka menguat, 198 saham terkoreksi, sedangkan 201 saham terpantau stagnan pada awal perdagangan hari ini.

Tercatat, investor asing paling banyak melakukan aksi jual untuk saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) sebesar Rp17,7 miliar . Saham UNTR pun terpantau naik 3,61 persen atau 825 poin ke level Rp23.700.

Sementara itu, investor asing juga melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp24,7 miliar. Saham BBRI di awal perdagangan pun turun 0,21 persen atau 10 poin ke level Rp3.740. 

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama dalam risetnya menyebutkan, IHSG ditutup melemah pada Senin kemarin seiring dengan koreksi pada 7 dari 11 indeks sektoral.

Ia mengatakan, tren koreksi masih akan berlanjut pada hari ini seiring dengan sikap wait and see dari para investor di tengah minimnya sentimen baru.

“Untuk hari ini, indeks acuan berpeluang untuk melanjutkan koreksi dengan proyeksi rentang pergerakan di 6.050 - 6.150,” jelasnya.

Sementara itu, bursa saham AS mengawali pekan secara variatif,  dengan S&P 500 dan Nasdaq ditutup melemah. Trend kenaikan imbal hasil US Treasury memberikan tekanan kepada sektor teknologi, yang cenderung berorientasi pada pertumbuhan.

“Di sisi lain, sektor energi menjadi penopang pergerakan pasar, seiring investor mengantisipasi tingkat permintaan yang lebih tinggi di tengah pemulihan ekonomi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper