Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali ditutup menguat setelah alami pelemahan pada pembukaan perdagangan Senin (27/9/2021).
Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda di pasar spot ditutup menguat 0,04 persen atau 5 poin ke level Rp14.252 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,07 poin atau 0,08 persen ke 93,397.
Tim riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) mengatakan pergerakan dolar AS masih dibayangi kasus grup Evergrande China, di mana dolar AS melemah pada sesi perdagangan Jumat kemarin.
"Namun, pasar terlihat masih menyerap harapan bahwa akan dilakukan normalisasi kebijakan moneter oleh the Fed paling tidak pada November mendatang. Diperkirakan bahwa stimulus akan dapat dikurangkan pada November dan menaikan tingkat suku bunga pada akhir tahun depan apabila tingkat ketenagakerjaan terus membaik," tulis tim riset ICDX, Senin (27/9/2021).
Pada hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.250 -Rp14.265 per dolar AS. Sementara di dalam negeri, masih ada sentimen yang menekan rupiah.
Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, salah satu sentimen penekan pergerakan rupiah adalah munculnya varian baru Covid-19 yang dibarengi dengan gelombang penyebaran di negara-negara seperti Singapura dan India.
Baca Juga
Dia mengatakan, apabila lonjakan kasus ini tidak tertangani secara tepat, akan berpotensi mengubah skenario pemulihan ekonomi global. Apalagi, kedua negara tersebut juga merupakan partner dagang utama Indonesia.
Sebelumnya, Yusuf memprediksi nilai tukar rupiah cenderung bergerak pada kisaran Rp14.260 – Rp14.280.