Bisnis.com, JAKARTA – Pasar modal Tanah Air berpotensi bergerak fluktuatif hingga awal kuarta IV/2021 karena beberapa sentimen global yang memengaruhi.
Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Senin (27/9/2021), beberapa faktor yang berpotensi mempengaruhi pergerakan pasar modal adalah sentimen Evergrande dan juga tapering off oleh bank sentral AS, Federal Reserve.
Evergrande merupakan perusahaan pengembang properti China yang mengalami kesulitan likuiditas sehingga risiko gagal bayar hutang sebesar US$305 miliar pun meningkat.
“Selain itu, Fitch Ratings turut memangkas proyeksi pertumbuhan China dari 8,4 persen menjadi 8,1 persen akibat perlambatan di sektor properti,” tulis Infovesta dikutip Senin (27/9/2021).
Adapun Infovesta menyebutkan bahwa sejak awal tahun hingga kuartal II/2021 jumlah obligasi korporasi China tercatat default mencapai US$18 miliar.
Selanjutnya di Amerika Serikat, The Fed menyatakan akan segera mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar US$120 miliar apabila terdapat satu lagi laporan pekerjaan yang baik sebagai tanda bahwa ekonomi siap untuk pengurangan stimulus.
Baca Juga
Pengurangan stimulus juga diiringi dengan kenaikan suku bunga yang menyusul sebelum tahun 2022. Namun ungkap Infovesta, hal ini belum mempengaruhi investor asing karena selama sepekan lalu IHSG masih mencatatkan net buy sebesar Rp2,50 triliun.
Di dalam negeri, Bank Indonesia disebutkan masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo rate di level 3,5 persen pada bulan September 2021.
Ditambah lagi kasus Covid-19 yang terus menurun setiap harinya disertai dengan penurunan level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Dengan demikian, pergerakan pasar saham maupun obligasi domestik masih akan fluktuatif namun masih optimis hingga akhir tahun 2021,” papar Infovesta.
Optimisme tersebut didukung oleh kinerja positif yang dicatat Infovesta untuk pasar obligasi dan pasar saham selama sebulan terakhir. Di mana kinerja pasar obligasi pemerintah dan korporasi tercatat masing-masing sebesar 0,75 persen dan 0,41 persen.
Infovesta mengungkapkan kinerja positif tersebut sejalan dengan kinerja pasar saham yang tercermin melalui IHSG yang naik 0,91 persen dan LQ45 yang juga mengalami rebound dan mencatatkan kinerja positif sebesar 1,20 persen.
Maka Infovesta menyimpulkan, investor tidak perlu khawatir terhadap kedua sentimen global yang masih membayangi pergerakan pasar modal di Indonesia.