Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) bakal melakukan pembelian kembali saham perseroan dengan nilai fantastis. Dengan langkah itu, diperkirakan bisa turut menjadi sentimen penguat harga sahamnya.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa aksi buyback saham sendiri tidak bersifat membuat harga naik, tapi menahan supaya tidak menurun lebih rendah.
“Namun karena kondisinya agak berbeda, di mana sentimennya bagus dan ditambah buyback ini, menurut saya respons pelaku pasar lain akan positif sehingga ADRO berpotensi menguat sepanjang aksi buyback,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (27/9/2021).
Pada penutupan perdagangan Senin (27/9/2021) harga saham ADRO tercatat mengalami kenaikan 1 poin atau 0,67 persen ke Rp1.510. Sepanjang hari ini, saham ADRO bergerak di kisaran Rp1.505 – Rp1.560 meskipun mencatatkan penjualan oleh asing dengan net sell senilai Rp28,81 miliar.
William mengatakan, selama periode buyback harga saham ADRO bisa bergerak naik ke kisaran Rp1.600 – Rp2.200. Adapun, buyback dilakukan pada 27 September-26 Desember 2021.
Sepanjang tahun berjalan, saham ADRO berhasil bergerak naik 5,59 persen dari titik terendahnya di Rp1.160 ke posisi saat ini di Rp1.560. Sementara, dalam setahun harganya sudah bergerak tumbuh 32,46 persen dari level terendahnya Rp1.080 ke posisi Rp1.600.
Baca Juga
Hari ini, ADRO mengumumkan akan membeli kembali saham dengan nominal jumbo, sebesar Rp 4 triliun.
“Perseroan berharap dengan dilaksanakannya Pembelian Kembali Saham Perseroan akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham Perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental Perseoran yang sebenarnya,” ujar Sekretaris Perusahaan ADRO Mahardika Putranto dalam keterbukaan informasi, Senin (27/9/2021).
Dengan dana pembelian kembali saham tersebut, perseroan akan melakukan pengalihan atas saham hasil pembelian kembali dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya POJK No. 2/2013.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.