Bisnis.com, JAKARTA – PT Kertas Kraft Aceh (Persero), salah 1 perusahaan pelat merah merah yang akan dibubarkan oleh Kementerian BUMN, ternyata memiliki kenangan tersendiri dengan bersama Presiden Joko Widodo.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan saat ini ada 7 BUMN yang perlu ditutup karena memang sudah lama tidak beroperasi, termasuk Kertas Kraft Aceh (KAA).
"Sekarang yang perlu ditutup itu ada tujuh BUMN yang memang sudah lama tidak beroperasi, ini kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).
Kertas Kraft Aceh mulai beroperasi pada 1983 di Lhokseumawe, Aceh Utara. Adapun tujuan awal KAA didirikan dalam rangka swasembada kertas kantong semen.
Produsen pembungkus semen dari Aceh ini terpaksa berhenti beroperasi sejak 2007 karena kesulitan mendapat bahan baku dan gas.
Berdasarkan catatan Bisnis, KKA tercatat memiliki ekuitas negatif senilai Rp919 miliar dan kewajiban Rp1,70 triliun pada 20217. Padahal, perseroan tercatat hanya memiliki aset sebesar Rp781 miliar.
Baca Juga
Perjalan berat KKA masih berlanjut pada 2019. Dari catatan Bisnis pada Maret 2019, KKA tengah mengajukan mengajukan permohonan pernyataan pailit di Pengadilan Negeri Niaga Medan.
Adapun, dalam petitumnya, pemohon meminta agar permohonan kepailitan dikabulkan. Permohonan disampaikan pada 14 Maret 2019 dengan nomor perkara: 1/Pdt.Sus-Pailit/2019/PN Niaga Mdn.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi sempat bekerja KKA saat dirinya merantau ke Aceh. Jokowi bekerja di BUMN itu kurang lebih selama dua tahun.
Selama bekerja di KKA, Jokowi turut mengajak Ibu Negara Iriana untuk tinggal di Aceh. Namun, setelah Iriana mengandung anak pertamanya, Gibran Rakabuming, keduanya memutuskan untuk kembali ke Solo.