Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk. diturunkan menjadi idBBB.
Selain menurunkan peringkat, Pefindo juga mengubah outlook kepada perseroan menjadi CreditWatch dengan implikasi Negatif.
“Pefindo telah menurunkan peringkat untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dan Obligasi Berkelanjutan I menjadi idBBB dari idA dan merevisi outlook Perusahaan menjadi CreditWatch dengan implikasi negatif dari sebelumnya stabil,” tulis Pefindo dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (22/9/2021).
Hak ini dilakukan Pefindo melihat meningkatnya risiko pembiayaan kembali dan likuiditas perusahaan yang dipicu oleh permintaan salah satu krediturnya untuk melunasi seluruh kewajibannya senilai US$95,09 juta pada 1 September 2021.
Situasi ini juga membatasi upaya PSAB dalam mengembangkan salah satu proyeknya di Doup yang sebelumnya akan dibiayai oleh kreditur tersebut.
Perusahaan tengah berupaya untuk melunasi pinjaman bank tersebut dengan mencari sumber pendanaan dari investor baru. Namun, mengingat waktu yang terbatas untuk menggalang dana yang signifikan, perusahaan menghadapi risiko ketidakpastian dalam memenuhi kewajiban keuangan tersebu.
Baca Juga
PSAB juga memiliki Obligasi Berkelanjutan I Tahap VI seri A senilai Rp252,2 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Desember 2021, yang sebelumnya direncanakan untuk dilunasi menggunakan kombinasi dari kas internal dan pendanaan eksternal.
Penfindo menjelaskan, obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Peringkat perusahaan mencerminkan sumber daya dan cadangan tambang Perusahaan yang cukup besar, ekspektasi terhadap biaya tunai produksi (cash cost) yang rendah, dan permintaan emas yang tinggi.
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh meningkatnya risiko refinancing dan likuiditas, struktur permodalan perusahaan yang agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas dan cuaca yang tidak menguntungkan, serta risiko terkait pengembangan tambang yang belum menghasilkan.
Ketidakmampuan Perusahaan dalam mengatasi risiko pembiayaan kembali dan likuiditas dalam beberapa minggu mendatang dapat berdampak pada penurunan peringkat yang signifikan.
Adapun, outlook dapat direvisi menjadi stabil apabila PSAB berhasil memitigasi risiko pembiayaan kembali dan likuiditas terkait dengan pinjaman yang dimiliki, termasuk Obligasi yang akan jatuh tempo dalam 6 bulan kedepan.
Kami dapat menaikkan peringkat apabila PSAB secara signifikan dapat meningkatkan fleksibilitas keuangannya termasuk dengan adanya tingkat kepastian yang cukup tinggi terkait komitmen pendanaan untuk mendukung penyelesaian proyek Doup yang juga akan memperbaiki profil bisnis Perusahan secara keseluruhan.
Pada hari ini, Rabu (22/9/2021) pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, harga saham PSAB tak terpengaruh dengan mencatatkan penguatan 7 poin atau 4,61 persen ke Rp159. Sahamnya dibeli asing dengan net buy senilai Rp 9,54 juta.