Bisnis.com, JAKARTA - Ooredoo Q.P.S.C., induk PT Indosat Tbk. dan CK Hutchison Holdings Limited, induk PT Hutchison 3 Indonesia, mengumumkan penandatanganan dari kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia.
Perusahaan gabungan akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison”).
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia memiliki saham di Indosat Ooredoo, bersama Ooredoo Asia dan publik. Posisinya, Ooredeoo Asia mengapit 65 persen, pemerintah Indonesia 14,3 persen dan publik 20,7 persen.
Sementara saham Tri (H3I) dimiliki CK Hutchison Holdings Limited sebanyak 67 persen dan PT TTI sebanyak 33 persen.
Porsi kepemilikan saham tersebut bakal berubah selepas merger menjadi Indosat Ooredoo Hutchison. Strukturnya Ooredoo dan CKH masing-masing mengapit 50 persen di Ooredoo Hutchison Asia.
Ooredoo Hutchison Asia dalam posisinya sebagai pemegang saham Indosat Ooredoo Hutchison mengapit 65,6 persen, pemerintah Indonesia memiliki 9,6 persen dan publik/PT TTI 24,7 persen.
Baca Juga
Dalam publikasi yang dirilis Ooredoo, Kamis (16/9/2021), komposisi pemegang saham pascamerger tersebut diberi catatan angka mungkin tidak mencapai menjadi 100 persen karena pembulatan.
Diberitakan sebelumnya, setelah tercapai kesepakatan merger Indosat dan Tri, para pihak menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO di Indosat Ooredoo Hutchison.
Sementara Ahmad Al-Neama akan tetap menjadi President Director and CEO Indosat Ooredoo dan Cliff Woo sebagai CEO H3I sampai proses merger selesai. Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo setelah merger selesai bakal bergabung dalam dewan komisaris perusahaan hasil merger.
Managing Director of Ooredoo Group Aziz Aluthman Fakhroo mengatakan kesepakatan ini adalah suatu langkah besar untuk mencapai visi kita bersama dalam menciptakan nilai yang luar biasa untuk para pelanggan dan pemegang saham lewat penggabungan dua perusahaan telekomunikasi.
“Dengan adanya kesepakatan ini, kami sekarang bisa fokus untuk menyelesaikan transaksi dan bekerja sama dengan CK Hutchison untuk menggabungkan keahlian dari masing-masing grup telekomunikasi global untuk membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia,” kata Aziz dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (16/9/2021).
Sementara itu Group Co-Managing Director of CK Hutchison Holdings Canning Fok mengatakan kesepakatan akan menciptakan perusahaan telekomunikasi yang lebih kuat dan inovatif di Indonesia. Hal ini juga merupakan transaksi yang memiliki nilai tambah untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
"Indosat Ooredoo Hutchison akan berada pada posisi yang dapat mempercepat laju pembangunan dan perkembangan jaringan untuk mendukung agenda digital pemerintah Indonesia, serta memberikan manfaat bagi para pelanggan dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” kata Canning.
Perusahaan ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga US$3 miliar.