Bisnis.com, JAKARTA - Bukan tanpa alasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu menjadi juara bertahan selama 3 tahun beruntun dalam mendapatkan penghargaan The Best Islamic Capital Market di ajang Global Islamic Finance Awards (GIFA).
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan penghargaan yang didapatkan bursa bakal menjadi pendorong untuk berinovasi mengembangkan industri pasar modal syariah Tanah Air.
“Pasar modal syariah Indonesia masih konsisten bertumbuh di tengah tekanan pasar akibat situasi pandemi Covid-19 yang melanda dunia,” kata Inarno dalam siaran pers, dikutip Kamis (15/9/2021).
Adapun, hingga akhir Agustus 2021 jumlah saham syariah yang tercatat di BEI dan tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) masih mendominasi total saham dengan persentase 57 persen.
Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 46,5 persen dari total kapitalisasi pasar. Dilihat dari nilai rata-rata transaksi harian, perdagangan saham syariah berkontribusi sebesar 53,4 persen, frekuensi transaksi 57,6 persen dan volume transaksi sebanyak 45,8 persen.
Tak hanya sahamnya, pertumbuhan jumlah investor saham syariah juga sangat ciamik. Berdasarkan data yang dihimpun dari Anggota Bursa penyedia layanan Sharia Online Trading System (AB-SOTS), sejak peluncuran SOTS pertama pada 2011, jumlah investor syariah telah meningkat lebih dari 18.782 persen menjadi 100.266 investor per Juli 2021.
Baca Juga
Baru-baru ini, BEI dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) juga meluncurkan indeks saham syariah baru, yaitu IDX- MES BUMN 17.
Indeks ini berisikan 17 saham syariah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan afiliasinya yang berkapitalisasi pasar besar, dengan likuiditas serta fundamental baik. Saat ini sudah terdapat 4 indeks saham syariah di BEI, yaitu ISSI, JII, JII70, dan IDX-MES BUMN 17.
“Pasar modal syariah Indonesia tercatat sebagai pasar modal di dunia dengan transaksi saham yang secara end to end telah memenuhi prinsip syariah,” tegas Inarno.
Dia menunjukkan mulai dari mekanisme transaksi di BEI, mekanisme kliring dan penjaminan di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), hingga mekanisme penyimpanan serta penyelesaian transaksi di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), semuanya telah memiliki fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).
Dengan segala pengembangan itu, Inarno mengatakan pasar modal syariah Indonesia masih dianggap yang paling inovatif dan satu-satunya di dunia yang memiliki produk terlengkap.
Selain itu, pasar modal syariah Indonesia juga mengintegrasikan investasi syariah di pasar modal dengan filantropi Islam seperti produk wakaf saham, zakat saham, sedekah saham, dan wakaf sukuk.
“Pasar modal syariah Indonesia juga memiliki sukuk wakaf yang merupakan sukuk wakaf pertama di dunia,” imbuh Inarno.