Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) pada kuartal I/2021 mengalami penurunan pendapatan dan bertambahnya kerugian.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten media tersebut membukukan penurunan pendapatan bersih 47,27 persen yaitu sebanyak Rp12,57 miliar. Sedangkan pada kuartal I/2020 yang menghasilkan Rp23,84 miliar.
Emiten radio yang didirikan Menteri BUMN Erick Thohir ini mencatatkan pendapatan terjadi di semua lini bisnis, mulai dari iklan radio hingga event off-air.
Pendapatan iklan radio perseroan yang merupakan sumber pendapatan terbanyak emiten ini pada tiga bulan pertama 2021 menghasilkan Rp14,47 miliar yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp17,27 miliar.
Lalu juga terjadi penurunan pendapatan program yang menjadi Rp5,76 miliar, spot menjadi Rp2,48 miliar, dan adlibs menjadi Rp2,48 miliar. Pendapatan adlibs tersebut turun signifikan dibandingkan dengan kuarta I/2020 sebanyak Rp6,22 miliar.
Selain itu penurunan pendapatan juga terjadi pada event off-air dari Rp2,07 miliar pada kuartal pertama 2020 menjadi Rp378,73 juta pada kuartal pertama 2021. Lalu pendapatan lain-lain MARI sebesar Rp1,14 miliar yang juga turun.
Baca Juga
Jumlah pendapatan perseroan sebesar Rp24,23 miliar pada kuartal I/2021 dipotong sebesar Rp11,66 miliar lalu menghasilkan pendapatan bersih sebanyak Rp12,57 miliar.
Penurunan pendapatan tersebut juga berimbas pada bertambahnya rugi tahun berjalan perseroan sebesar 61,35 persen. Dari Rp3,48 miliar pada tiga bulan pertama 2020 menjadi Rp5,61 miliar pada tiga bulan pertama 2021.
Jumlah aset perseroan tercatat sedikit menurun jika dibandingkan dengan catatan akhir tahun 2020 sebesar Rp317,12 miliar menjadi Rp309,45 miliar pada kuartal I/2021. Di mana jumlah aset lancar turun dari Rp143,50 miliar pada akhir periode 2020 menjadi Rp133,46 miliar pada kuartal I/2021.
Di sisi lain, jumlah aset perseroan meningkat dari Rp173,63 miliar pada akhir tahun 2020 menjadi Rp175,99 miliar pada kuartal pertama 2021.
Sementara itu jumlah ekuitas perseroan turun menjadi Rp190,99 miliar, sedangkan pada akhir tahun 2020 tercatat sebanyak Rp196,61 miliar. Begitu juga dengan jumlah liabilitas perseroan yang turun pada kuartal I/2021 menjadi Rp118,46 miliar, sedangkan pada kuartal akhir 2020 sebanyak Rp120,52 miliar.
Meskipun kinerja babak belur, saham MARI ditutup menguat 3,85 persen ke level Rp540 per saham. Sejak awal tahun, saham MARi telah melonjak hingga 500 persen.
Mayoritas saham perseroan dimiliki oleh perusahaan milik Erick Thohir, PT Beyond Media, sebanyak 40,35 persen. Selain itu, saham MARI juga dimiliki oleh PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) sebesar 15,49 persen, PT Pratama Prima Utama 0,17 persen, dan masyarakat hingga 43,99 persen.