Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sedang dalam proses tender penjualan menara kembali.
Direktur Utama XL Axiata Dian Siswarini membenarkan jika perseroan akan menjual kembali menara telekomunikasinya. Menurutnya, operator berwarna biru itu tengah menunggu harga yang tepat dari pemenang tender.
“Saat ini kami sedang melakukan tender dan jika kami mendapatkan penawaran yang menarik, maka bisa jadi akan kami jual,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Pada kuartal I/2021, perseroan juga melakukan transaksi jual beli 161 aset menara ke PT DHOST Telekomunikasi Nusantara. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, manajemen EXCL menyebutkan pada 31 Maret 2021, perseroan menyelesaikan transaksi jual beli termasuk pengalihan atas 161 aset infrastruktur telekomunikasi ke DHOST.
Baca Juga : XL Axiata Belum Tertarik untuk Jual Data Center |
---|
Nilai jual beli yang telah diselesaikan atas transaksi ini adalah Rp137,6 miliar. Setelah berpindah kepemikan, aset infrastruktur tersebut tidak lagi dicatatkan sebagai aset XL Axiata.
Adapun pada tahun lalu, perseroan juga mendapatkan dana segar senilai Rp4,05 triliun setelah mendivestasikan 2.782 menara pada tahun lalu. EXCL melakukan penjualan kepada dua emiten yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT).
Lalu siapakah calon pembeli menara EXCL yang sedang dalam proses tender? Sebagaimana diketahui, bisnis menara belakangan menjadi sangat seksi sekali. Pasalnya, para pemain menara berupaya memperkuat posisi dengan menambah jumlah tower.
Teranyar, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) berpotensi menjadi pemain menara terbesar di Indonesia setelah mengakuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR). Perseroan berencana mengambil 90 persen saham mayoritas yang ditempatkan dan disetor penuh dalam SUPR.
Emiten menara itu akan mengakuisisi saham yang dimiliki oleh 14 pihak, di antaranya adalah PT Kharisma Indah Ekaprima dan Cahaya Anugerah.
Masing-masing pihak memegang porsi saham sebesar 25 persen. Selain itu, kedua perusahaan tercatat sebagai pemain dalam industri menara telekomunikasi. TOWR tercatat memiliki 21.424 menara sedangkan SUPR mempunyai 6.422 menara.
Dengan begitu, secara tidak langsung TOWR menambah jumlah menara di bawah sayap kendalinya. Adapun kompetitor lain seperti PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) memiliki 16.265 menara. Sementara itu, anak usaha BUMN yaitu Mitratel kini tercatat mempunyai jumlah menara terbanyak dengan 28.000 unit.