Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ARPU Turun, Indopremier Targetkan Harga Saham Telkom (TLKM) Rp4.020

Pada perdagangan Jumat (10/9/2021), saham emiten plat merah itu terkoreksi 1,77 persen menjadi Rp3.330.
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Indopremier Sekuritas merekomendasikan beli bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. meskipun perseroan menurunkan ARPU pelanggan.

Analis Henan Putihrai Steven Gunawan mengatakan terdapat penurunan rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) pada unit usaha Telkomsel sebesar 2,4 persen yoy atau menjadi Rp44.000. Sebagaimana diketahui emiten berkode saham TLKM itu mayoritas pendapatan disetor oleh bisnis seluler.

“Meskipun persaingan ketat terus-menerus terjadi dengan EXCL, ISAT dan FREN, pendapatan data masih berhasil tumbuh 1,3 persen YoY menjadi Rp28,18 triliun,” katanya dikutip Minggu (12/1/2021).

Oleh sebab itu, Steven merekomendasikan beli bagi TLKM dengan target harga mencapai Rp4.020. Adapun pada perdagangan Jumat (10/9/2021), saham emiten plat merah itu terkoreksi 1,77 persen menjadi Rp3.330. Dengan demikian terdapat ruang pertumbuhan 20,72 persen jika merujuk pada target tersebut.

Selain itu, Steven menyoroti kolaborasi terbaru perseroan dengan Microsoft dalam pengembangan kecerdasan infrastruktur dan pengembangan talenta digital yang akan mempercepat TLKM proses transformasi digital, Dia berharap kerjasama keduanya dapat memperkuat aliran pendapatan dari bisnis digital.

Terkait unit usaha MDI Ventures, lanjutnya, TLKM terlibat aktif untuk berinvestasi di beberapa teknologi startup seperti Inspigo, Sekolah.mu, Paxel, Nium, Paket ID, Alodokter, Kredivo, TaniHub, Cermati, Amartha, Si Cepat, Link Aja, Gojek dan Run System Tbk.

Di sisi lain, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi memasang target yang tidak terlalu ambisius. Emiten berkode saham TLKM itu hanya menargetkan pertumbuhan tidak sampai double digit. Meski demikian dia optimistis margin EBITDA akan relatif stabil.

Meski demikian seperti kedua kompetitor, emiten plat merah itu mencatatkan pendapatan pada segmen mobile tumbuh 4,7 persen year-on-year (yoy) yang mencapai Rp33,36 triliun.

Kontribusi pendapatan layanan digital terhadap total revenue Telkomsel naik dari 72,4 persen per kuartal II/2020 menjadi 77,3 persen per kuartal II/2021. Pertumbuhan ini tak lepas dari besarnya basis pelanggan Telkomsel sebesar 169,2 juta orang, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 117,7 juta pelanggan atau tumbuh 12 persen yoy.

Lalu lintas data segmen mobile juga tumbuh 54,5 persen yoy menjadi 6,57 juta terabyte. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel Mohamad Ramzy menambahkan perseroan akan menyiapkan jaringan 5G untuk dua segmen.

“Akan ada stream untuk melayani B2C [business to consumer] dan B2B [business to business],” katanya.

Perseroan, lanjutnya, tengah menunggu ekosistem 5G terbentuk sebelum membangun jaringan secara massif.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper