Bisnis.com, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menampik terjadi monopoli dalam bisnis fixed broadband dengan peleburan ICON+
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi mengatakan masih ada ruang bagi pertumbuhan pada bisnis fixed broadband. Menurutnya masih ada banyak ruang bagi pemain dalam bisnis terkait.
“Saat ini Indihome menguasai 80 persen pangsa pasar. Namun ini masih jauh dari target yang kami bisa perkirakan,” katanya dalam paparan virtual pada Senin (6/9/2021).
Menurutnya ada sekitar 65 juta rumah tangga yang membutuhkan layanan fixed broadband. Adapun rumah tangga yang mendapatkan layanan baru satu pertiga dari keseluruhan.
Adapun jumlah pelanggan IndiHome per semester I/2021 tumbuh 11,4 persen secara tahunan. Jumlah itu setara dengan 285.000 pelanggan. Total pelanggan saat ini mencapai 8,3 juta.
Heri menambahkan sejauh ini belum ada kesepakatan terkait peleburan entitas bisnis internet milik BUMN lain ke Telkom. Seperti diketahui Kementerian BUMN akan melakukan konsolidasi usaha perusahaan pelat merah seperti PT Indonesia Comnets Plus (Icon+) sebagai anak usaha PT PLN.
Baca Juga
Menurutnya BUMN sebagai pemegang saham mayoritas pasti menginginkan efisiensi dan tidak redundant bagi perseroan. Selain itu, penggabungan investasi di fixed broadband bisa memberikan manfaat yang luas bagi perseroan dan masyarakat luas.
“Kami mengangap ini rencana yang positif untuk mengakselerasi broadband di Indonesia. Kami tidak khawatir terjadi monopolistik karena target market yang harus dicakup sangat luas dan lebar. Ini mirip lomba lari yang bisa sampai duluan dapat hadiah yang besar. Pasar tersedia bagi semua operator,” pungkasnya.