Bisnis.com, JAKARTA – PT Ace Hardware Indonesia Tbk. telah membuka gerai barunya di Sukabumi Kosasih, Jawa Barat.
Sekretaris Perusahaan Aces Hardware Indonesia Helen Tanzil dalam keterbukaan informasi menyampaikan hal tersebut. Gerai baru emiten berkode saham ACES ini merupakan gerai keenam yang dibuka sepanjang 2021.
“Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 5 September 2021, Ace Hardware Indonesia akan membuka gerai baru Ace keenam di tahun ini,” tulis Helen dikutip pada Senin (6/9/2021).
Pada keterbukaan informasi disebutkan, gerai baru tersebut memiliki luas sekitar 2.800 meter persegi.
Saat ini perseroan mengungkapkan memiliki total sebanyak 213 gerai. Sebelumnya Helen mengungkapkan ekspansi gerai baru menjadi salah satu strategi perusahaan untuk menjaga kinerja selain melakukan promosi.
Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit, ACES masih membukukan penyusutan penjualan dan laba perseroan sepanjang paruh pertama 2021.
Tercatat penjualan bersih perseroan turun 7,01 persen, pada semester I/2021 perseroan menghasilkan Rp3,40 triliun, sedangkan pada periode yang sama pada 2020 tercatat sebanyak Rp3,65 triliun.
Laba kotor pun juga mengalami penurunan dari Rp1,80 triliun pada semester I/2020 menjadi Rp1,65 triliun pada semester I/2021.
Sedangkan total laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp276,94 miliar pada paruh pertama 2021. Angka tersebut turun 23,56 persen dibandingkan dengan paruh pertama 2020 sebesar Rp362,30 miliar.
Sementara itu, total aset perseroan mengalami kenaikan dari Rp7,25 triliun pada tutup buku 2020 menjadi Rp7,43 triliun pada semester I/2021. Adapun total aset lancar mengalami peningkatan dari Rp5,03 triliun menjadi Rp5,30 triliun.
Di sisi lain total aset tidak lancar justru mengalami penurunan dari Rp2,21 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp2,13 triliun pada semester I/2021.
Perseroan kemudian membukukan penyusutan pada total ekuitas pada semester I/2021 menjadi Rp4,95 triliun, sedangkan pada kuartal akhir 2020 tercatat total ekuitas sebesar Rp5,22 triliun.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan menjadi Rp2,47 triliun pada semester pertama tahun ini. Total liabilitas tersebut bertambah jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu sebanyak Rp2,02 triliun.