Bisnis.com, JAKARTA — Antusiasme investor terhadap saham-saham sektor teknologi menjadi faktor utama yang menekan kinerja indeks saham IDX High Dividend 20 (IDX HiDiv 20). Kendati demikian, kinerja keuangan cemerlang beberapa emiten penghuni indeks tersebut masih berpotensi mengerek naik performa indeks.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan secara keseluruhan, kinerja indeks IDX High Dividend 20 berada di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kendati demikian, kinerja IDX HiDiv20 cenderung lebih baik dibandingkan dengan indeks lain seperti LQ45 dan IDX30.
Menurut Alfred, kinerja IDX HiDiv20 yang cenderung lesu tidak terlepas dari sentimen dari konstituennya baik individual maupun sektoralnya. Ia mencontohkan, 4 kontituen terbesar indeks ini dari sektor perbankan yakni BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI yang secara year to date (ytd) semuanya masih mengalami koreksi.
Selanjutnya, saham dari sektor konsumer juga mengalami kinerja penurunan. Ia menuturkan, saham seperti UNVR, HMSP, KLBF, dan INDF juga masih cukup tertekan. Pada saat yang sama UNVR dan HMSP mengalami koreksi paling dalam, masing-masing -43 persen dan -32 persen.
“Hal ini juga ditambah dengan saham emiten Astra seperti ASII dan UNTR yang turun cukup dalam,” katanya saat dihubungi pekan ini.
Dia menjelaskan, katalis negatifnya indeks ini adalah animo pasar yang menguat terhadap saham-saham di sektor teknologi dan digital. Hal ini menciptakan tekanan terhadap beberapa emiten yang mencatatkan performa keuangan positif.
Baca Juga
Menurutnya, beberapa emiten penghuni indeks yang memiliki kinerja keuangan prima dan dengan performa dividen yang optimal saat ini tidak begitu menarik. Emiten seperti INDF yang menunjukkan kinerja kuat di tahun 2021 dan realisasi dividen yang positif untuk dividen tahun buku 2020 saat ini masih mencatatkan performa saham ytd yang negatif,
“Begitu juga untuk saham seperti CPIN dan TLKM yang juga punya performa kuat di 2021 dan dividen yang terus membesar masih tertekan,” lanjut Alfred.
Kendati demikian, Alfred meyakini prospek kinerja indeks IDX HiDiv20 masih cukup positif. Hal ini salah satunya ditopang oleh saham-saham penghuni indeks yang memiliki kinerja solid ditambah dengan potensi dividen tahun buku 2021 yang lebih besar.
Sementara itu, faktor eksternal yang banyak mempengaruhi kinerja IHSG dalam jangka pendek juga akan mempengaruhi kinerja indeks IDX HighDiv20. Menurutnya, sentimen utama yang akan diperhatikan pelaku pasar terkait dengan mekanisme pelaksanaan tapering yang masih mulai menunjukkan arah jelas.
“Saat ini, segmen investor emiten pembagi dividen paling banyak adalah investor institusi yang kita juga lihat sampai saat ini masih cenderung wait and see,” tambah Alfred.
Menurutnya beberapa emiten yang dapat dicermati oleh pemilik modal adalah INDF, TLKM, PTBA, ITMG, dan ADRO. Alfred menuturkan, emiten-emiten tersebut memperlihatkan pertumbuhan laba bersih yang cukup baik pada tahun ini. Sehingga, potensi besaran dividen yang dibagikan juga akan semakin besar.