Bisnis.com, JAKARTA – Tren pemulihan ekonomi dan kejelasan kebijakan tapering The Fed akan menjadi katalis positif bagi kelanjutan tren kenaikan nilai transaksi saham bulanan.
Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan, tren kenaikan nilai transaksi saham merupakan hal yang positif. Pasalnya, hal ini terjadi ditengah kondisi pandemi yang masih berlangsung.
Menurutnya, kenaikan nilai transaksi salah satunya ditopang oleh pelonggaran PPKM di wilayah Jawa dan Bali yang meningkatkan mobilitas ekonomi. Hal ini turut meningkatkan gairah pelaku pasar dan investor dalam bertransaksi.
“Kebanyakan sentimen ini marak di sektor industri farmasi, bank, dan teknologi. Sehingga, pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk banyak melakukan transaksi di saham-saham ini,” jelasnya saat dihubungi pada Kamis (2/9/2021).
Reza menuturkan, prospek pertumbuhan nilai transaksi pada bulan September masih cukup terbuka. Secara historis, pergerakan IHSG di bulan September seharusnya bisa lebih baik dari pergerakan di bulan Agustus.
“Seharusnya, nilai transaksi juga berpeluang naik,” katanya.
Baca Juga
Menurutnya, dengan asumsi pemulihan ekonomi terus berjalan dan isu kenaikan suku bunga The Fed mulai mereda, maka potensi pertumbuhan nilai transaksi saham pada September 2021 akan semakin terbuka. Apalagi, pemerintah terus menggalakkan program vaksinasi kepada masyarakat untuk menggenjot perekonomian.
“Tetapi, kita juga masih perlu melihat sentimen-sentimen lain yang mungkin akan muncul di pasar.,” ujarnya.
Sebelumnya, nilai transaksi pialang saham secara industri mengalami kenaikan pada bulan Agustus 2021.
Berdasarkan data Bloomberg, transaksi sepanjang Agustus 2021 mencapai Rp550,08 triliun, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai sekitar Rp483,36 triliun.
Meski demikian, nilai transaksi ini masih lebih rendah dibandingkan awal tahun ini, yang mana sepanjang Januari 2021 nilai transaksi broker menyentuh rekor Rp849,12 triliun selama sebulan. Adapun, sepanjang Januari - Mei, nilai transaksi pialang saham mencatatkan penurunan.
Tren tersebut kemudian terpatahkan pada Juni 2021 setelah pialang saham membukukan nilai transaksi saham Rp510,51 triliun sebelum kembali menurun pada Juli 2021 di angka Rp483,36 triliun.