Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (2/9/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG terpantau parkir pada posisi 6.074,22, terkoreksi 0,27 persen atau 16,70 poin.
Tercatat, 187 saham menguat, 277 saham melemah dan 166 saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign sell sebesar Rp32,64 miliar.
Saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) tercatat anjlok paling dalam dengan koreksi 6,40 ke level 117 disusul oleh PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) dengan penurunan 5,88 persen.
Selanjutnya, PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) dan PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) terpantau terkoreksi masing-masing sebesar 5,84 persen dan 4,31 persen.
Investor asing tercatat menjual saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan net sell sebesar Rp57,3 miliar, atau terbanyak hingga penutupan sesi I. Menyusul dibelakangnya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp34,8 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga dilego senilai Rp25,5 miliar diikuti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) senilai Rp18,6 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp15,4 miliar.
Sebelumnya, MNC Sekuritas memperkirakan koreksi IHSG akan relatif terbatas pada hari ini apabila mampu bertahan di atas support 6.021.
IHSG ditutup turun 0,97 persen atau 59,36 poin ke level 6.090,93 pada Rabu (1/9/2021). Di sepanjang hari indeks bergerak di rentang 6.169,05–6.089,23.
“Tetap cermati level support di 6,021, bila IHSG masih mampu bergerak di atas level tersebut, maka koreksi IHSG nampaknya akan relatif terbatas untuk menguji 6,050-6,080 dan berpeluang menguat untuk menguji resistance selanjutnya di 6,179,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Kamis (2/9/2021).
Namun untuk skenario terburuk, MNC Sekuritas memperkirakan apabila IHSG terkoreksi agresif ke bawah level support-supportnya, maka IHSG akan mengarah ke 5,850-5,900.