Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Global Terdorong Pelemahan Dolar AS dan Sentimen The Fed

Harga emas mendapatkan momentum penguatan ke atas US$1.800 per ounce setelah nada dovish Federal Reserve menekan dolar AS.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas menguat tembus level US$1.800 per ounce./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas menguat tembus level US$1.800 per ounce./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global menguat seiring dengan pelemahan dolar AS setelah pasar merespons sinyal dovish dari Federal Reserve.

Harga emas Comex kontrak Desember naik 24,3 poin atau 1,35 persen menjadi ditutup pada US$1.819,5 per ounce, Jumat (27/8/2021). Emas naik sekitar 2 persen selama pekan ini, mengutip Antara.

Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve Jerome Powell saat berpidato secara virtual pada simposium di Jakson Hole mengatakan bahwa dirinya mendukung pengurangan pembelian obligasi pada tahun ini, tetapi tetap menilai kenaikan inflasi sebagai "sementara".

Para analis pasar mengatakan pidato Powell menyiratkan kebijakan terukur, tidak mengarah ke "hawkish" atau pengetatan. Powell dinilai tidak memberikan rincian yang konkret terkait kapan bank sentral mulai melakukan pengurangan pembelian aset.

"Hal itu mendorong harga emas kembali berada di atas US$1.800 per ounce ketika dolar AS masih melemah."

Setelah pidato tersebut, investor melihat bahwa kebijakan Fed belum akan cepat berpengaruh terhadap inflasi, sehingga mereka membeli emas untuk kebutuhan aset amannya.

Dalam pidatonya, Powell memperingatkan bahwa pergerakan untuk memulai tapering pembelian aset tidak boleh diinterpretasikan sebagai sinyal bahwa kenaikan suku bunga akan segera menyusul.

"Waktu dan laju pengurangan pembelian aset yang akan datang tidak akan ditujukan untuk membawa sinyal langsung mengenai waktu kenaikan suku bunga, di mana kami telah mengartikulasikan tes yang berbeda dan secara substansial lebih ketat," kata Powell, mengutip Bloomberg.

"Investor bernafas lega karena Powell menyarankan pengetatan Fed yang lebih baik dan lebih lembut," kata Mike Bailey, direktur penelitian di FBB Capital Partners.

“Menilai dari pergerakan ekuitas, menurut saya investor arus utama mengharapkan garis yang lebih keras dari Powell tentang pengurangan mulai musim gugur dan kenaikan suku bunga dikunci untuk akhir 2022 atau awal 2023.”

Harga emas mendapat tambahan dukungan ketika indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan menunjukkan penurunan menjadi 70,3 pada Agustus, anjlok dibandingkan 81,2 pada Juli.

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September naik 51,2 sen dolar atau 2,17 persen menjadi US$24,062 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 31 dolar atau 3,18 persen dan ditutup pada US$1.006,5 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara, Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper