Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup stagnan di tengah pelemahan dolar AS jelang pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat (27/8/2021).
Rupiah parkir di level Rp14.417,50 pada akhir perdagangan hari ini atau cenderung stagnan dibandingkan penutupan sebelumnya. Rupiah gagal menguat saat indeks dolar AS melemah 0,08 persen menjadi ke 92,99.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya cenderung meningkat sore ini. Yuan China naik 0,04 persen, won Korea Selatan naik 0,09 persen, ringgit Malaysia naik 0,13 persen, dan baht Thailand naik 0,31 persen.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan dolar AS turun di siang hari Jumat (27/8/2021), di tengah sikap pelaku pasar yang menantikan pidato Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell, pada simposium Jackson Hole malam hari nanti.
"Pasar menantikan petunjuk terkait kebijakan tapering stimulus moneter The Fed dari pidato Powell tersebut," papar tim analis Monex.
Dalam riset berbeda, Wealth Management Head Bank OCBC NISP Juky Mariska menuturkan rupiah menguat sebanyak 0,26 persen terhadap dolar AS pada bulan Juli.
Baca Juga
Dollar Index (DXY) mengalami penurunan dari level 92.43 menjadi 92.17 pada akhir bulan, seiring dengan pernyataan dari Jerome Powell yang belum akan melakukan tapering dalam waktu dekat serta kebijakan moneter yang masih sama membuat hal tersebut memberikan tekanan pada dolar AS.
Namun demikian, rupiah diperkirakan akan berada di kisaran di kisaran Rp14.300–Rp14.500 per dolar AS hingga akhir tahun 2021.