Bisnis.com, JAKARTA - PT Oneject Indonesia, sister company dari PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mempercepat pembangunan pabrik jarum suntik dengan kapasitas 1,2 miliar syringe pada tahun ini. Sementara pada 2022, target kapasitasnya akan naik menjadi 2 miliar syringe.
Salah satu produsen alat suntik terbesar di Asia ini akan mengekspor alat suntik sekali pakai atau auto disable syringe (ADS). Perseroan mempercepat pembangunan pabriknya guna memenuhi permintaan jarum suntik untuk keperluan vaksinasi Covid-19.
Direktur Utama Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana menjelaskan pemberian vaksinasi Covid-19 membuat kebutuhan atau permintaan alat suntik mengalami kenaikan yang ekstrem.
Sebelum adanya pandemi Covid-19, data WHO mengatakan kurang lebih 16 miliar suntikan diberikan setiap tahun, di mana 5--10 persen untuk vaksinasi dan imunisasi. Sementara dengan adanya pandemi, dunia membutuhkan antara 8-10 miliar jarum suntik hanya untuk vaksin Covid-19 saja.
”Inilah yang menjadi tantangan bagi produsen alat suntik global saat ini yaitu bagaimana bisa menyelesaikan dampak dari kenaikan permintaan yang lebih cepat dari peningkatan produksi. Oneject di tahun ini, akan menyelesaikan pabrik barunya dengan kapasitas 900 juta, sehingga total kapasitas keseluruhan yang dimiliki sebesar 1,2 miliar alat suntik ADS dan safety needle” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (25/8/2021).
Dengan kapasitas sebesar 1,2 miliar alat suntik ADS dan safety needle per tahun, Oneject memastikan bahwa kebutuhan alat suntik untuk vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan untuk kebutuhan lainnya dapat terpenuhi. Bahkan porsi ekspor akan meningkat, sehingga kontribusi ekspor dari alat kesehatan akan mengalami peningkatan.
Baca Juga
Semakin meningkatnya porsi penjualan ekspor yang disertai dengan meluasnya penyebaran basis geografis negara pembeli, menjadi dasar pertimbangan Oneject untuk melakukan kembali peningkatan kapasitas produksi pada tahun depan.
Terkait dengan sumber pendanaan, manajemen akan memprioritaskan opsi ekuitas untuk bisa menjaga struktur modal yang optimal.
"Tahun depan kami rencanakan untuk kembali menambah kapasitas secara bertahap menjadi 2 miliar alat suntik, untuk peningkatan tersebut kami hanya tinggal menambah jumlah line mesin saja, karena bangunan pabrik baru saat ini sudah mengakomodasi untuk rencana penambahan tersebut termasuk untuk produksi alat kesehatan lainnya” ungkap Jahja.
PT Oneject Indonesia bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), juga sedang mempersiapkan produksi kantong darah, untuk kebutuhan kantong darah di Unit Transfusi Darah (UTD) milik PMI yang selama ini berasal dari produk impor.
Diharapkan, dengan adanya produksi lokal kantong darah ini, maka PMI dan rumah sakit–rumah sakit atau Unit Transfusi Darah, bisa menggunakan kantong darah produksi lokal atau tidak membeli produk impor lagi, sesuai dengan rencana dan kebijakan Pemerintah.
Pabrik baru perseroan di Cikarang memiliki luas bangunan mencapai 15.000 m2. Selain sebagai pusat produksi alat suntik, pabrik ini sudah dikonsepkan sebagai area produksi Original Equipment Manufacturer (OEM), antara lain produksi lokal alat swab antigen Panbio Covid-19 milik produsen alat kesehatan Global Abbott Laboratories yang bekerja sama dengan IRRA.
“Pabrik Oneject, baik pabrik di Cikarang dan juga pabrik di Sentul akan menjadi pusat produksi alat kesehatan yang memiliki orientasi pemenuhan TKDN, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di sektor kesehatan domestik dan namun juga pasar global. Kami berharap kontribusi ini dapat mendukung program kemandirian alat kesehatan nasional yang sedang dikerjakan Pemerintah," jelas Jahja.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua