Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa alat teknologi, PT Yelooo Integra Datanet Tbk. berencana untuk menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1,83 miliar saham melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Mengutip keterbukaan informasi perseroan, emiten dengan kode saham YELO tersebut menawarkan saham baru dengan tujuan untuk mengakuisisi beberapa perusahaan dan penambahan modal kerja.
“Sekitar 45,72 persen untuk akuisisi 69,85 persen saham PT Abdi Harapan Unggul (AHU) milik PT Artalindo Semesta Nusantara dengan setoran dalam bentuk inbreng dengan saham perseroan sebanyak 695 juta saham,” tulis manajemen Yelooo Integra Datanet seperti dikutip pada keterbukaan informasi, Rabu (25/8/2021).
Lalu sekitar 18,42 persen dana digunakan untuk akuisisi 28 persen saham AHU milik Roby Tan atau sejumlah 280.000 saham AHU. Serta sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Adapun perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.832.000.000 atau 1,83 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham dan Waran Seri I, sehingga jumlah dana yang akan diterima pada penawaran right issue tersebut sebanyak Rp183,20 miliar.
Rencananya perseroan akan mulai efektif melakukan pernyataan pendaftaran pada 15 Oktober 2021 mendatang. Kemudian tanggal terakhir pencatatan untuk memperoleh HMETD jatuh pada tanggal 28 Oktober 2021.
Sedangkan untuk pencatatan HMETD di BEI dijadwalkan pada 1 November 2021. Setelah itu periode perdagangan akan berlangsung pada 1 November 2021 hingga 5 November 2021.
Jika saham yang ditawarkan dalam penawaran right issue pertama tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya seperti tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD.
Kemudian jika masih tersisa jumlah saham baru yang tidak dilaksanakan dan atau diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka Roby Tan sebagai pembeli siaga akan membeli sebanyak-banyaknya 280.000.000 saham.
Per 12 Juli 2021, komposisi pemegang saham YELO terdiri atas PT Agung Inovasi Teknologi Indonesia sebesar 42,06 persen, PT Jaringan Prima Distribusi sebanyak 17,33 persen, dan masyarakat sebanyak 40,61 persen.