Bisnis.com, JAKARTA – PT Mahkota Group Tbk (MGRO) akan terus mencari pasar ekspor potensial di semester II/2021 guna mencapai target penjualan.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2021, MGRO mencetak penjualan sebesar Rp2,65 triliun naik 107 persen year-on-year (yoy). Segmen penjualan minyak sawit menjadi kontributor terbesar dengan torehan Rp2,37 triliun atau naik 125 persen yoy.
Direktur Utama MGRO Usli Sarsi mengatakan, pihaknya menargetkan dapat membukukan penjualan sebesar Rp6 triliun pada akhir 2021 dengan margin sekitar 2,5 persen hingga 5 persen.
MGRO juga menargetkan kontribusi ekspor produk CPO di akhir tahun ini dapat mencapai 50 persen dari total penjualan.
“Kami akan terus melanjutkan pengembangan sektor hilirisasi kelapa sawit dan mencari pasar ekspor baru,” jelasnya dalam wawancara eksklusif dengan Bisnis Indonesia pada pekan ini.
Usli memaparkan, pihaknya terus mencari ceruk pasar ekspor yang potensial untuk produk-produk hilir CPO seperti refined, bleached and deodorized palm oil (RBDPO) dan olein. Pasalnya, kehadiran kebijakan pengurangan bea ekspor untuk produk hilir sawit akan menguntungkan bagi margin MGRO.
Baca Juga
Beberapa negara yang dipertimbangkan perusahaan adalah negara-negara berkembang dengan kebutuhan produk-produk CPO seperti Pakistan dan Sri Lanka. Dia menambahkan, pihaknya belum melirik pasar Eropa mengingat beberapa isu terkait produk sawit yang dapat berimbas negatif bagi perusahaan.
“Kami juga sedang mencoba untuk memasuki pasar di China karena potensinya yang sangat besar,” imbuhnya.
Adapun, sejauh ini MGRO telah mengekspor produk-produknya ke sejumlah negara di kawasan Asia dan Afrika seperti Korea Selatan, Malaysia, Mesir, dan India.
Selain itu, MGRO juga akan terus menggenjot produksi dari CPO dan produk-produk turunannya. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan operasional pabrik-pabrik perusahaan.
“Tadinya kapasitas produksi kami 800 ton per hari, sekarang sudah 1.200 ton per hari. Akan kami usahakan pabrik penyulingan (refinery) beroperasi secara penuh,” jelasnya.
Lebih lanjut, MGRO juga akan membangun sejumlah tangki timbun di pelabuhan yang digunakan untuk menyimpan hasil produksi perusahaan. Sejauh ini, Usli mengatakan MGRO memiliki 26 unit tangki timbun yang masing-masing dapat menyimpan 3.000 ton produk CPO perusahaan.
Usli menjelaskan, pihaknya akan membangun 10 unit tangki timbun tambahan di Sumatera Selatan. MGRO juga akan menambah 4 tangki timbun di Dumai dengan kapasitas masing-masing 5.000 ton.