Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Map Boga Adiperkasa (MAPB) Tak Berharap Banyak pada Kinerja Kuartal III/2021

MAPB mengalami masa sulit pada kuartal III/2021, sehingga perseroan mengharapkan kinerja akan lebih baik pada kuartal akhir 2021. 
Suasana gerai Starbuks yang dikelola PT Map Boga Adiperkasa Tbk./starbucks.co.id
Suasana gerai Starbuks yang dikelola PT Map Boga Adiperkasa Tbk./starbucks.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Entitas anak grup Map, PT Map Boga Adiperkasa Tbk. mengaku tidak berharap banyak pada kinerja kuartal III/2021 mengingat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai Juni hingga saat ini. 

Presiden Direktur Map Boga Adiperkasa Anthony Cottan mengungkapkan perseroan dengan kode saham MAPB tersebut mengalami masa sulit pada kuartal III/2021, sehingga dia mengharapkan kinerja perseroan akan lebih baik pada kuartal akhir 2021. 

“Kami berharap kinerja perseroan akan seperti kuartal II/2021 kembali pada kuartal akhir tahun ini, karena kami tahu pada kuartal III/2021 akan sangat sulit,” papar Anthony dalam paparan publik grup Map, Kamis (19/8/2021). 

Anthony menjelaskan, jika melihat kinerja kuartal I/2021 yang masih sedikit sulit bagi perseroan, pada kuartal II/2021 justru mencatatkan kinerjanya sangat baik. 

Di mana jelasnya pertumbuhan penjualan perseroan meningkat tajam dan mayoritas kerugian pada kuartal kedua itu berasal dari kuartal pertama tahun 2021.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, MAPB mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 22,52 persen. Dari Rp959,80 miliar pada kuartal II/2020 menjadi Rp1,18 triliun pada kuartal II/2021. 

Di mana penjualan berasal dari beberapa merek dagang dengan jumlah gerai terbanyak di Starbucks yaitu 478 gerai per Juni 2021. Lalu juga ada merek dagang Krispy Kreme sebanyak 32 gerai, Genki Sushi sebanyak 29 gerai, Pizza Marzano sebanyak 22 gerai, Cold Stone 20 gerai, dan Paul Bakery sebanyak 7 gerai, sehingga perseroan memiliki total 593 gerai. 

Melalui total penjualan tersebut, perseroan lalu menghasilkan laba kotor sebesar Rp790,40 miliar yang tumbuh jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp666,07 miliar. 

Seperti yang dijelaskan Anthony sebelumnya, pada semester I/2021, perseroan masih mencetak rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,07 miliar. 

Angka tersebut mengalami penyusutan sebesar 82,51 persen dibandingkan dengan rugi yang dialami pada semester I/2020 sebesar Rp114,75 miliar. 

Pada kebijakan PPKM Darurat yang mulai ditetapkan pemerintah pada Juni 2021 hingga Juli 2021, Anthony menyebutkan bahwa perseroan menghadapi tantangan yaitu tidak adanya dine-in. Gerai hanya menyediakan take away dan delivery. 

Selain itu pusat belanja dan fasilitas publik sementara di tutup dan kebijakan 100 persen work from home untuk sektor non-esensial ungkapnya mempengaruhi penjualan perseroan. 

Namun di sisi lain, perseroan mengungkapkan bahwa mulai terbukanya peluang pertumbuhan pendapatan baru dari kanal delivery. 

“Pertumbuhan yang solid terus berlanjut untuk pengiriman melalui Go-Food dan Grab Food,” katanya. 

Ditambah lagi kini dengan hadirnya pendatang baru yaitu Shopee dan Traveloka yang kini memasuki pasar delivery makanan dan minuman dengan opsi tunai dan biaya yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper