Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) kembali anjlok menyentuh batas auto reject bawah (ARB) sejak suspensi dibuka pada Kamis (12/8/2021) pekan lalu.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (18/8/2021), saham DCII ditutup pada level Rp44.175 atau turun 7% dari harga penutupan hari perdagangan sebelumnya.
Sebelumnya, harga saham perusahaan data center itu sudah kena ARB beruntun selama tiga hari. Pada perdagangan 12 Agustus 2021, saham DCII turun 6,99% ke level Rp54.875.
Pada hari berikutnya yakni 13 Agustus 2021, sahamnya turun 6,97% ke level Rp51.050. Selanjutnya, saham DCII kembali melemah 6,95% ke level Rp47.500 pada penutupan perdagangan 16 Agustus 2021.
Dengan begitu, dalam sepekan terakhir sahamnya sudah turun 25,13%. Namun dalam enam bulan terakhir, harga sahamnya masih naik 453,92%.
Perusahaan data center itu resmi melantai di Bursa pada 6 Januari 2021 dengan harga IPO Rp420. Konglomerat Anthoni Salim diketahui menggenggam kepemilikan saham di DCII sebesar 11,12%.
Baca Juga
Anthoni Salim mengakumulasi kepemilikan di perusahaan pangkalan data itu per 31 Mei 2021 dengan belanja 192,74 juta saham di harga Rp5.277. Jumlah kepemilikan Anthoni di DCII secara total adalah 265,03 juta lembar saham atau 11,12 persen.
Dari sisi kinerja keuangan, DCII mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan menjadi Rp110,62 miliar pada semester I/2021, atau tumbuh 35,09% secara yoy dibandingkan dengan Rp81,88 miliar periode yang sama tahun lalu.
Saat mencatatkan saham perdana di BEI pada Januari 2021, pengendali sekaligus Presiden Direktur DCII Otto Toto Sugiri berujar dana lebih dari Rp 150 miliar yang terkumpul dari IPO ini sebagian besarnya akan digunakan untuk belanja modal, yakni sekitar 80% dan sisanya untuk modal kerja perseroan.
DCII berencana mengoperasikan empat gedung data center dengan total kapasitas 37 megawatt (MW) untuk memenuhi permintaan pasar di Indonesia pada kuartal II/2021.