Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Hijau, Asing Koleksi BBCA, Saham BUKA Turun ke Bawah Harga IPO

Sebanyak 164 saham menguat, 121 saham melemah, dan 173 saham diperdagangkan stagnan pagi ini.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada teritori positif di awal perdagangan hari ini, Rabu (18/8/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka menguat 0,31 persen atau 18,77 poin menjadi 6.106,69 pada pukul 09.01 WIB.

Sebanyak 164 saham menguat, 121 saham melemah, dan 173 saham diperdagangkan stagnan pagi ini. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp7.385,35 triliun.

Pada sesi prapembukaan, IHSG menguat 0,36 persen atau 21,64 poin ke level 6109,56. Dengan konstituen LQ45 seba yak 14 saham menguat, 6 saham melemah, dan 25 saham stagnan.

Investor asing pun tercatat melakukan aksi beli bersih alias net foreign buy sebesar Rp156,25 miliar. Dengan aksi beli terbesar pada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp92,6 miliar yang memuat sahamnya meningkat 3,89 persen ke harga 33.350.

Begitu pula saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dibeli investor asing senilai Rp27,3 miliar, dan membantu meningkatkan harganya naik 1,27 persen ke level 3.980..

Selain itu, investor asing juga kembali ke saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan beli bersih Rp16,9 miliar. Kendati demikian, harga saham BUKA tetap turun 6,18 persen di bawah harga penawaran umumnya ke level 835.

Artha Sekuritas memperkirakan IHSG mampu rebound pada perdagangan hari ini.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan pelemahan yang cukup signifikan masih dibayangi oleh pelemahan saham BUKA.

“Secara teknikal ditutup di atas support moving average 50 yang menjadi support cukup kuat mengindikasikan adanya potensi rebound dalam jangka waktu pendek,” tulis Dennies dalam riset harian, Rabu (18/8/2021).

Adapun, investor disebut akan mencermati data kasus Covid-19 terbaru yang mengalami penurunan dan menanti keputusan akan kelanjutan PPKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper