Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang SUN Diprediksi Tembus Rp100 Triliun

Kendati minat pasar akan menurun tipis seiring dengan sikap investor yang menanti hasil pertemuan bank sentral AS dan Indonesia, lelang surat utang negara (SUN) diperkirakan tembus Rp100 triliun.
ILUSTRASI OBLIGASI. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI OBLIGASI. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu (18/8/2021) besok masih berpotensi menembus Rp100 triliun. Meski demikian, minat pasar akan menurun tipis seiring dengan sikap investor yang menanti hasil pertemuan bank sentral AS dan Indonesia.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan investor diprediksi cenderung lebih waspada pada lelang besok. Hal ini seiring dengan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dilakukan The Fed pada hari Rabu waktu AS.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari Kamis mendatang.

“Investor sepertinya akan menunggu seperti apa kebijakan yang akan dikeluarkan dua bank sentral ini. Sehingga, minat untuk lelang besok akan turun sedikit,” katanya saat dihubungi Bisnis, pada Senin (16/8/2021).

Fikri melanjutkan, penurunan minat investor juga disebabkan oleh rilis data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS yang akan mempengaruhi pergerakan imbal hasil (yield) obligasi AS dan SUN Indonesia.

Dia menjelaskan, apabila data penjualan ritel AS mengalami kenaikan, maka yield obligasi AS atau US Treasury akan mengalami penguatan. Hal tersebut akan memicu pelemahan imbal hasil SUN Indonesia.

Sebaliknya, apabila data tersebut cenderung stabil atau menurun, maka imbal hasil SUN Indonesia akan mengalami penguatan dan yield US Treasury melemah. Menurut Fikri, investor akan menanti data tersebut dan mengurangi partisipasinya pada lelang pekan ini.

Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar dan investor juga terus memantau efektivitas PPKM Level 4 yang kembali diperpanjang. Fikri menuturkan, saat ini risiko virus corona di Indonesia dipandang masih cukup tinggi oleh para investor.

“Penawaran yang masuk pada lelang besok kemungkinan berada di kisaran Rp90 triliun – Rp100 triliun. Untuk menembus Rp105 triliun sepertinya cukup sulit karena investor akan lebih banyak wait and see pekan ini,” pungkasnya.

Sebaliknya, Senior VP Economist Bank Permata Josua Pardede memperkirakan hasil penawaran pada lelang SUN besok akan mengalami kenaikan seiring dengan sentimen global yang positif.

“Sentimen yang meningkat di pasar global disebabkan oleh indikator keyakinan konsumen AS yang turun menjadi 70,2 dari sebelumnya 81,2,” ungkap Josua.

Penurunan tersebut menurutnya mendorong turunnya imbal hasil atau yield US Treasury sebesar 8 bps ke level 1,28 persen. 

Akibat tren penurunan tersebut, Josua memprediksi yield obligasi Indonesia akan mengalami penguatan. Hal ini akan berdampak pada kenaikan permintaan pada lelang yang akan dilaksanakan di hari Rabu. 

Sebagai catatan, pergerakan harga obligasi dan yield obligasi saling bertolak belakang. Kenaikan harga obligasi akan membuat posisi yield mengalami penurunan sementara penurunan harga akan menekan tingkat imbal hasil.

Data dari laman World Government Bonds mencatat, tingkat imbal hasil Surat Utang Negara Indoonesia seri acuan 10 tahun berada pada kisaran 6,42 persen. 

Tidak hanya sentimen global, Josua memaparkan bahwa rencana pemerintah untuk terus menerbitkan seri baru pada lelang mendatang akan ikut mengangkat penawaran yang masuk pada lelang SUN selanjutnya. 

“Diperkirakan penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp105 triliun - Rp110 triliun,” ungkap Josua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper