Bisnis.com, JAKARTA – Lelang Surat Utang Negara (SUN) besok diprediksi akan tetap ramai meski dibayangi kondisi pasar yang cenderung melemah
Sekadar catatan, pemerintah akan melakukan lelang 7 seri SUN yang dibuka pada Rabu (18/8/2021) pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, minat investor terhadap surat utang pemerintah Indonesia masih cukup positif selama beberapa pekan terakhir.
Meski demikian, menurutnya kondisi pasar SUN Indonesia dalam beberapa hari belakangan cenderung melemah. Hal tersebut terlihat dari kenaikan imbal hasil (yield) SUN Indonesia seri acuan 10 tahun.
Data dari laman World Government Bonds mencatat, tingkat imbal hasil Surat Utang Negara Indonesia seri acuan 10 tahun berada pada kisaran 6,427 persen. Selama 1 pekan terakhir, yield SUN Indonesia tercatat melemah 2,4 basis poin.
“Selama 2 bulan terakhir, pasar SUN Indonesia memang terus menguat. Sehingga investor mulai melakukan aksi profit taking yang menyebabkan koreksi pada tingkat imbal hasil SUN,” katanya saat dihubungi pada Senin (16/8/2021).
Baca Juga
Meski demikian, Ramdhan mengatakan minat investor pada lelang kali ini akan tetap tinggi. Salah satu sentimen pendukung adalah angka penyebaran virus corona di Indonesia yang mulai menurun selama beberapa hari terakhir.
Sementara itu, dari luar negeri, isu tapering yang akan dilakukan The Fed juga mulai mereda. Hal ini akan berimbas pada meningkatnya keyakinan investor terhadap pasar surat berharga negara (SBN) Indonesia seiring dengan melemahnya imbal hasil obligasi AS (US Treasury).
Keyakinan investor tersebut juga dibarengi dengan tingkat likuiditas global yang masih cukup melimpah. Sehingga, potensi masuknya investor ke pasar SBN melalui lelang besok masih cukup terbuka.
“Walaupun hasil lelang besok tidak akan setinggi kemarin, saya perkirakan masih berada di kisaran Rp80 triliun – Rp90 triliun. Potensi menyentuh Rp100 triliun juga masih memungkinkan,” pungkasnya.