Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Sepekan IHSG Turun 1 Persen, Transaksi Harian Naik Jadi Rp15,6 Triliun

Data perdagangan BEI menunjukkan bahwa rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan peningkatan sebesar 3,64 persen menjadi Rp15,6 triliun dari Rp15,05 triliun pada pekan lalu.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1 persen lebih, nilai transaksi saham harian meningkat pada perdagangan pekan kedua Agustus 2021, yakni 9-13 Agustus 2021.

Mengutip keterangan resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pekan kedua bulan Agustus 2021, data perdagangan BEI menunjukkan bahwa rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan peningkatan sebesar 3,64 persen menjadi Rp15,6 triliun dari Rp15,05 triliun pada pekan lalu.

"Sementara itu, IHSG selama sepekan mengalami penurunan 1,03 persen atau berada pada level 6.139,49 dari posisi 6.203,43 pada pekan sebelumnya," papar keterangan BEI.

Penurunan sebesar 1,08 persen terjadi pada nilai kapitalisasi pasar Bursa selama sepekan, menjadi sebesar Rp7.400,66 triliun dari Rp7.481,27 triliun dari sepekan yang lalu.

Rata-rata frekuensi harian Bursa turun sebesar 5,96 persen atau menjadi sebesar 1.573.789 transaksi dari 1.673.495 transaksi pada pekan. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mencatatkan perubahan sebesar 13,24 persen menjadi 23,448 miliar saham dari 27,025 miliar saham pada pekan yang lalu.

Investor asing pada Jumat (13/8/2021) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp447,51 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp18,19 triliun.

Terdapat 2 pencatatan Obligasi Berkelanjutan di BEI pada Senin (9/8), yaitu Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp300 miliar.

PT Pemeringkatan Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idA (Single A) untuk Obligasi tersebut, dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Selanjutnya adalah pencatatan Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk dengan nominal senilai Rp1 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch) untuk Obligasi adalah A+(idn) (Single A plus) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 53 emisi dari 37 Perusahaan Tercatat senilai Rp55,33 triliun.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 470 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp425,43 triliun dan USD47,5 juta, serta diterbitkan oleh 126 Perusahaan Tercatat.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 155 seri dengan nilai nominal Rp4.274,01 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp6,20 triliun.

Pada Selasa (10/8/2021), diselenggarakan acara dalam rangka Peringatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia dengan tema “Sinergi Pasar Modal Bagi Pemulihan Ekonomi”.

Acara diawali dengan laporan kegiatan dari Direktur Utama PT Kustodian Sentral Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo dan secara resmi dibuka oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin yang turut menerima Cinderamata dari Pasar Modal Indonesia sebagai bentuk apresiasi kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam penanggulangan Pandemi di Indonesia.

Cinderamata diserahkan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. Kemudian, Corporate Social Responsibility (CSR) dari Self-Regulatory Organization (SRO) diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi kepada Kepala Pusat Analis Determinan Kesehatan, Kemenkes RI Andi Saguni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper