Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun 1,3 Persen Sesi I, Asing Incar Saham ASII KLBF, Lepas BUKA BBRI

Pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG turun 1,29 persen atau 79,3 poin menjadi 6.048,15. Padahal, saat pembukaan indeks sempat menghijau ke level 6.147,76.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada sesi I perdagangan Selasa (10/8/2021) seiring dengan aksi jual investor asing dan sejumlah sentimen negatif.

Pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG turun 1,29 persen atau 79,3 poin menjadi 6.048,15. Padahal, saat pembukaan indeks sempat menghijau ke level 6.147,76. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.042,47-6.147,76.

Terpantau 147 saham menguat, 340 saham melemah, dan 136 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp8,12 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing hingga Rp117,14 miliar.

Saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjadi sasaran jual utama dengan net sell Rp123,4 miliar. Saham BUKA pun anjlok 6,76 persen atau 75 poin menjadi Rp1.035.

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan net sell Rp23,3 miliar. Saham BBRI turun 1,04 persen atau 40 poin menuju Rp3.810.

Di sisi lain, investor asing memburu saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan net buy Rp27,1 miliar. Saham ASII bertengger di level Rp4.860, sama seperti penutupan kemarin.

Kemudian, saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatatkan net foreign buy Rp19,4 miliar. Saham KLBF naik 3,63 persen atau 45 poin menuju Rp1.285. 

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (9/8/2021), IHSG ditutup anjlok 1,22 persen atau 75,98 poin dan parkir di level 6.127,46. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.110,55-6.239,02.

Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan kombinasi perpanjangan PPKM hingga 16 Agustus (Jawa-Bali) dan 23 Agustus (di luar Jawa-Bali) tentunya akan memukul kembali ekonomi Indonesia di kuartal III/2021 yang pada gilirannya akan memukul kinerja emiten, khususnya di sektor konsumer, retail, pariwisata, dan transportasi.

"Selain dari sentimen internal perpanjangan PPKM Level 4, turunnya Indeks DJIA sebesar -0,3 persen, dan EIDO sebesar -1,66 persen menjadi sentimen negatif bagi IHSG," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (10/8/2021).

Jatuhnya harga beberapa komoditas di antaranya yang cukup parah adalah turunnya emas -1,81 persen, sehingga harga emas selama 3 hari turun tajam US$85,8 atau sekitar -4,78 persen.

Selamalam, harga nikel turun tajam -3,21 persen, minyak -2,18 persen, CPO -1,70 persen, dan timah jatuh -0,20 persen, di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 2,90 persen menjadi 1,325 persen.

Turunnya pasar saham utama AS dan komoditas menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Efek Indonesia Selasa ini. Edwin memerkirakan IHSG bergerak di rentang 6.088 - 6.180, dan rupiah Rp14.300-Rp14.435 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper