Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten baru PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) di hajar kanan oleh investor hingga melonjak 25 persen di hari kedua perdagangannya, Senin (9/8/2021).
Saham emiten berkode BUKA itu membuka perdagangan di level Rp1.060 per saham dan langsung melesat 25 persen atau batas atas ke level Rp1.325 per saham.
BUKA ditransaksikan sebanyak 555 kali dengan volume saham yang beredar 88,23 juta unit. Adapun nilai transaksi tercatat mencapai Rp117 miliar.
Bukalapak telah resmi mencatatkan efeknya pada Jumat (6/8/2021) dan menjadi emiten tercatat ke-28 yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
BUKA menawarkan sebanyak 25,76 miliar lembar saham kepada publik atau 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp850 per saham.
Dengan demikian, perseroan meraih dana segar mencapai Rp21,9 triliun dari IPO. Ini merupakan dana hasil penghimpunan terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
BUKA berencana menggunakan 66 persen dana dari IPO sebagai modal kerja. Sisanya 34 persen akan digunakan untuk modal kerja di entitas anak.
Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan bahwa salah satu faktir yang mendorong investor untuk berebut 1 lot saham BUKA adalah fear of missing out (FOMO).
“Ini bid yang paling besar pernah saya lihat di pasar modal,” ungkapnya.
William menilai saham BUKA akan terus menguat seiring euforia saham teknologi masih berlanjut. Menurutnya sampai minggu depan masih memungkinkan untuk menguat.
Dia menyarankan bagi investor untuk cermat sebab dari sisi kinerja BUKA belum profit. Tetapi, tidak ada salahnya untuk mengikuti tren yang ada.