Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. atau Alfamart terus melakukan ekspansi gerai guna memenuhi kebutuhan konsumen dan meraih pertumbuhan kinerja. Saham emiten berkode AMRT ini pun dinilai layak untuk dikoleksi.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, AMRT tercatat mengalami peningkatan laba usaha dari Rp493,44 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp673,02 miliar pada kuartal I/2021.
Namun dari sisi pendapatan, perseroan justru mengalami sedikit penurunan pendapatan neto yaitu dari Rp19,33 triliun pada kuartal I/2020 menjadi Rp19,24 triliun pada periode tiga bulan pertama 2021.
Analis Indopremier Sekuritas Kevie Aditya dan Earlene Jessica menyampaikan, inisiatif digital AMRT yang ditopang dengan kekuatan gerainya yang berjumlah lebih dari 18.000 di seluruh negeri dengan estimasi penambahan 600 hingga 800 gerai setiap tahunnya akan memungkinkan perseroan melakukan pengiriman lebih cepat.
“Di mana sekitar 2.000 toko dapat melakukan pengiriman online. Ini akan memungkinkan AMRT untuk melakukan pengiriman lebih cepat, karena toko terdekat dapat berada sedekat 1 km dari rumah pelanggan,” tulis Kevie dalam riset yang dipublikasikan Bloomberg, dikutip Kamis (5/8/2021).
Memberdayakan platform digitalnya, Kevie dan Earlene menyebutkan, secara internal AMRT tengah mengembangkan Alfagift dan secara eksternal juga bermitra dengan platform lain seperti GoMart. Langkah tersebut dipercaya akan terbuka untuk lebih banyak kolaborasi di masa mendatang, walaupun saat ini kontribusi penjualan online masih sangat kecil.
Baca Juga
AMRT yang merupakan pemilik 4 format toko yaitu Alfamart, Alfamidi, Lawson, dan Dan+Dan disebutkan telah mendaftarkan tokonya di beberapa platform online yaitu GoMart, Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
Di sisi lain, kini tantangan gerai offline yaitu minimarket adalah tidak memiliki produk segar. Namun, menjawab tantangan tersebut, AMRT berencana untuk menambah lebih banyak ragam produk segar. Caranya bermitra dengan pemasok produk segar alih-alih melakukan pengadaan secara internal.
Melihat langkah perseroan tersebut, Kevin dan Earlene pun mempertahankan sikap positif terhadap prospek e-grocery Indonesia, termasuk dengan Alfamart.
Berdasarkan konsensus Bloomberg pada Kamis (5/8/2021), dari 5 analis yang mengulas AMRT, sebanyak 4 analis merekomendasikan beli, sedangkan 1 analis lainnya merekomendasikan hold. Target harga saham kumulatifnya Rp1.523.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.