Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) konsisten mencetak pertumbuhan laba bersih 2 digit hingga semester pertama tahun 2021.
Adapun kinerja keuangan yang apik ini didorong oleh kinerja penjualan yang tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp1,65 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun.
Naiknya penjualan pada kuartal II/2021 karena permintaan produk Tolak Angin yang tinggi selama Ramadan, serta produk-produk suplemen dan vitamin pada saat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 yang ke-2 di Indonesia.
Leonard, Direktur Keuangan Sido Muncul, menuturkan lonjakan kasus COVID-19 menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan akan produk-produk kesehatan seperti vitamin dan suplemen penambah daya tahan tubuh, sehingga memberikan katalis positif bagi kinerja penjualan perusahaan.
"Produk-produk SIDO terkait peningkat daya tahan tubuh seperti: Tolak Angin, produk minuman jahe, Vitamin C, Vitamin D, JSH, serta Sambiloto, menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja penjualan,” ungkapnya, Selasa (27/7/2021).
Selain itu, perusahaan juga terus menjaga efisiensi utilisasi pembiayaan sehingga rasio biaya operasional terhadap penjualan konsolidasian tetap terjaga di level 19 persen-20 persen.
Baca Juga
Kenaikan pada penjualan bersih ditambah biaya manajemen yang solid mendorong pertumbuhan laba bersih setelah pajak sebesar 21 persen atau menjadi Rp502,00 miliar pada semester pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu sebesar Rp413,79 miliar.
Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (27/7/2021), harga saham SIDO naik 1,32 persen atau 10 poin ke level Rp765. Sepanjang 2021, saham SIDO koreksi 4,97 persen.