Bisnis.com, JAKARTA – Menurut data media riset mata uang virtual, BlockArabia.com, investasi senilai US$1.000 di Ethereum pada lima tahun lalu akan bernilai hampir US$195.000 pada hari ini, atau telah mencetak keuntungan sebesar 19.400 persen.
BlockArabia menyebut harga Ethereum telah melonjak 195 kali sejak Juli 2016. Sebagai cryptocurrency terbesar kedua di dunia setelah Bitcoin, Ethereum tercatat dirilis pada 30 Juli 2015, dan dihargai US$0,75.
Dengan asumsi seorang investor membeli Ethereum senilai US$1.000 pada 20 Juli 2016, maka investor tersebut akan mengantongi 83 koin dengan harga rata-rata sekitar US$12 per koin. Tiga tahun kemudian, pada Januari 2018, harga Ethereum melonjak menjadi US$1.396, mengubah investasi US$1.000 itu menjadi US$115.800.
“Setelah penurunan harga yang dalam pada bulan-bulan berikutnya dan sepanjang 2019, harga Ethereum pulih pada 2020, karena seluruh pasar kripto berkembang pesat di tengah krisis Covid-19,” tulis BlockArabia dalam keterengan resmi, Senin (26/7/2021).
Sementara itu, antara Januari dan Desember 2020, harga Ethereum terpantau melonjak 411 persen, naik dari US$144 menjadi US$737.
Namun, setelah kinerja yang luar biasa sepanjang tahun lalu, harga Ethereum melesat pada tahun 2021. Antara Januari dan Maret, melonjak hampir 150 persen menjadi lebih dari US$1.800 dan terus meningkat. Pada tanggal 12 Mei 2021, Ethereum mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level US$4.297.
Baca Juga
Meskipun harga Ethereum turun secara signifikan selama dua bulan terakhir, atau mencapai US$2.347 pada minggu ini. Harga tersebut dinilai masih 195 lebih tinggi dari harga Juli 2016.
Meskipun mata uang kripto ini dinilai penuh risiko karena fluktuasinya, tapi banyak kasus investor menuai untung pada investasi ini.
Sebagai contoh, pada pertengahan Mei 2021, Managing Director Goldman Sachs London Aziz McMahon mengundurkan diri dari jabatannya. Tiga orang mantan pekerja McMahon membeberkan bahwa pengunduran diri tersebut dipicu keberhasilan atasan mereka menuai untung dari jual beli aset kripto Ethereum.
Untung dari trading Ethereum disebut-sebut cukup bikin McMahon tergoda pensiun dini dari profesi bankir. Laporan CNBC menyebut bahwa McMahon untung hingga US$14 juta atau sekitar Rp201,4 miliar.