Bisnis.com, JAKARTA – Guncangan yang terjadi di pasar aset kripto global rupanya tak hanya membuat para investor kocar-kacir. Kerugian akibat anjloknya sejumlah aset kripto rupaya turut dialami oleh para pembuat aset kripto Salah satunya Vitalik Buterin.
Adapun, Buterin adalah pendiri salah satu mata uang kripto, yakni Ethereum. Pria keturunan Rusia-Kanada tersebut menciptakan Ethereum alias Ether di usia 19 tahun pada 2013.
Buterin sempat menjadi sorotan publik ketika kekayaannya melonjak akibat meningkatnya popularitas dan kapitalisasi pasar Ether. Maklum, Ether merupakan aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin di dunia.
Forbes mencatat, kekayaan Buterin sempat menembus US$1,09 miliar hanya dari kepemilikan Ethernya yang berjumlah 333.520 pada 3 Mei 2021. Kala itu Forbes menghitung kekayaan Buterin ketika harga Ether mencapai US$3.000.
Ether sendiri sempat menembus level harga tertinggi sepanjang sejarahnya pada 12 Mei 2021. Saat itu, Ether dihargai US$4.338. Pada saat itu juga Buterin disinyalir telah menambah kepemilikan Ethernya lebih banyak dari 3 Mei 2021. Namun, belum dapat diketahui, berapa jumlah aset kripto yang ditambahnya saat itu.
Kini petaka pun datang ketika harga Ether merosot di bawah US$2.000. Seperti dikutip dari data Coinmarketcap.com, harga Ether berada pada level US$1.993 pada Rabu (23/6/2021) pukul 17.00 WIB.