Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset CMNP Bertambah Meski Pendapatan Digerus Pandemi Covid-19

Aset CMNP juga bertambah melalui anak usaha yaitu PT Citra Waspphutowa selaku operator jalan Tol Depok-Antasari (Desari) yang telah menyelesaikan Seksi 2: Brigif–Sawangan yang dioperasikan sejak tanggal 3 Juli 2020.
Kantor pusat PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)/Bisnis
Kantor pusat PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) masih mencatatkan penambahan aset selama 2020. Namun demikian, pandemi Covid-19 tercatat telah memukul pendapatan perseroan pada 2020.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 mengumumkan bahwa aset konsolidasi perseroan naik 6,76 persen atau bertambah Rp1,04 triliun. Namun demikian, pandemi Covid-19 membuat lalu lintas harian rata-rata (LHR) tol milik CMNP turun.

"Akibat Pandemi Covid-19 volume lalu lintas mengalami penurunan dan menyebabkan laba usaha perseroan mengalami penurunan sebesar 29.65 persen serta EBITDA sebesar 27.89 persen dari tahun 2019," seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Jumat (23/7/2021).

Adapun, penambahan aset perseroan pada 2020 adalah perpanjangan konsesi Tol Harbour Road (HBR) II hingga 2060 akibat dari pengembangan ruas.

Pengembangan Tol HBR II merupakan kemitraan bersama swasta dengan BUMN dengan menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebagai sebagai penyedia jasa konstruksi Rancang dan Bangun.

Selain itu, aset CMNP juga bertambah melalui anak usaha yaitu PT Citra Waspphutowa selaku operator jalan Tol Depok-Antasari (Desari) yang telah menyelesaikan Seksi 2: Brigif–Sawangan yang dioperasikan sejak tanggal 3 Juli 2020. Sementara itu, pembangunan seksi 3 dan 4 Sawangan – Salabenda sedang dalam percepatan pembangunan.

Di sisi lain, anak usaha perseroan lainnya telah menyelesaikan konstruksi Tol Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4.05 km. Selain itu, konstruksi Seksi 5A dan 6B masih berlangsung.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mendata perkembangan pembebasan jalan tol sepanjang 60,1 kilometer dibangun oleh dua pihak, yakni pemerintah (seksi I dan seksi II) dan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) (seksi III—VI). Pembebasan lahan oleh pemerintah telah mencapai 94 persen, sedangkan oleh CKJT baru mencapai 59,67 persen.

"Masalah pembebasan lahan ini saya minta dikeroyok agar konstruksinya bisa cepat bergerak, karena konstruksi hanya dapat berjalan cepat jika lahan sudah tersedia," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Biaya pembebasan lahan jalan tol tersebut belum diperkirakan. Namun, nilai investasi yang dibenamkan mencapai Rp8,41 triliun, sedangkan biaya konstruksinya sekitar Rp5,58 triliun.

Basuki meminta agar seluruh pihak terus berkoordinasi dan berupaya keras untuk mempercepat pembebasan lahan sehingga penyelesaian tol Cisumdawu sesuai target akhir 2021. Oleh karena itu, Basuki berujar akan terus meningkatkan koordinasi dengan beberapa pihak, seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN), kepolisian daerah, dan Kejaksaan Tinggi.

Menurutnya, mekanisme pembebasan lahan sudah dilaksanakan sesuai prosedur. Adapun, akan dilakukan konsinyasi atau titip uang ganti rugi di pengadilan jika tidak terjadi kesepakatan harga.

Kementerian PUPR mencatat konstruksi Seksi I Cileunyi—Rancakalong sepanjang 11,45 km konstruksinya mencapai 71,59 persen dengan progres pembebasan lahan 97,74 persen. Sementara itu, progres konstruksi Seksi II Rancakalong—Sumedang sepanjang 17,35 km telah mencapai 91,13 persen dengan capaian pembebasan lahan 95,93 persen.

Adapun, konstruksi Seksi 3 Sumedang—Cimalaka sepanjang 4,05 km telah rampung. Kemudian, pembangunan Seksi 4 Cimalaka—Legok sepanjang 8,20 km dan Seksi 5 Legok—Ujungjaya sepanjang 14,9 km saat ini telah dimulai pekerjaan site clearing dengan progres lahan masing—masing 39,71 persen dan 38.00 persen.

"Berdasarkan laporan, pada April lahan sudah bisa 70 persen untuk Seksi 4 sehingga konstruksi kita minta Mei sudah bisa bergerak," kata Basuki.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper